Politik

Bursa Bacabup Pamekasan Pilkada 2024 Ramai Bermunculan, Begini Tanggapan PKS

11
×

Bursa Bacabup Pamekasan Pilkada 2024 Ramai Bermunculan, Begini Tanggapan PKS

Sebarkan artikel ini
Sekjen PKS Pamekasan
Sekjen PKS Pamekasan, Muhammad Alim saat diwawancarai media. (Foto : Rofiuddin/Lensa Nusantara)

Pamekasan, LENSANUSANTARA.CO.ID – Bursa Bakal Calon Bupati (Bacabup) Pamekasan pada Pilkada 2024 mendatang mulai bermunculan, nama-nama yang santer mulai dari KH. Kholilurrahman, Fattah Jasin, Affandi, Rudy Susanto dan yang terbaru nama Firman Syah Ali.

Ramainya bursa Bacabup tersebut, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pamekasan Muhammad Alim menanggapi bahwa dalam kontestasi warming up dan pengenalan melalui baliho itu sudah hal biasa, akan tetapi yang terpenting ditunggu keseriusannya.

Example 300x600

“Maksud saya, kalau calon itu serius. Maka mereka akan melakukan komunikasi dengan partai politik,” ujarnya. Senin malam (18/3/2024).

BACA JUGA :
Kemenkominfo RI Siapkan 5 Jenis Pelatihan Digital Talent Scholarship Skema GTA untuk ASN Pamekasan

Menurutnya, kecukupan dalam mengusung salah satu calon harus mempunyai 20% dari 45 kursi di DPRD.

“Karena bisa dikalkulasikan, partai apa dengan partai apa. Jadi para calon sebenarnya sudah paham soal itu. Misal kalau mau bersama PKS kemudian kurangnya dengan nomor mana lagi, kan begitu,” jelasnya.

BACA JUGA :
Selain Penegakan Hukum, Langkah Pencegahan Narkoba di Pamekasan Tidak Lepas dari Peran Keluarga dan Kontribusi Masyarakat

Namun, hingga saat ini, pemetaan itu belum terjadi, termasuk calon-calon yang mnurut orang itu serius, kata Alim, mereka (calon) belum serius, karena belum ada komunikasi dengan partai secara resmi.

“Adapun beberapa calon sudah melakukan komunikasi non formal ataupun sonding-sonding itu sudah lumrah,” ucapnya.

BACA JUGA :
Pemkab Pamekasan Peringati Hari Kesaktian Pancasila 2023, Pj Bupati Masrukin Pesan Ini ke Generasi Muda

“Saya memahami belum ada keseriusan, ini hanya pemanasan saja. Jadi kalau bicara masalah keseriusan, mereka (calon) seharusnya sudah melakukan pola komunikasi dengan partai politik,” imbuhnya.

Bahkan Alim menilai, calon-calon yang sudah bermunculan masih belum mempunyai kendaraan (partai) yang jelas.

“Malah yang menurut saya, serius itu sebenarnya mereka yang sekarang menjadi anggota dewan,” terangnya. (Rofiuddin)