Berita

12 Warga Terkena Bencana Longsor di Banjarnegara dapat Bantuan BTT: Awas Jangan Disunat

×

12 Warga Terkena Bencana Longsor di Banjarnegara dapat Bantuan BTT: Awas Jangan Disunat

Sebarkan artikel ini
Pj Bupati Banjarnegara
Pj Bupati Banjarnegara Masrofi memberikan Bantuan Tidak Terduga (BTT) ke warga yang terkena longsor, Selasa, 4/6/2024. (Foto : Gunawan/Lensa Nusantara )

Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Setelah melalui verifikasi dan tahapan demi tahapan yang dilakukan oleh tim teknis, sebanyak 12 Kepala Keluarga dan 1 Mushola yang berada di 5 desa untuk wilayah Kecamatan Susukan, Punggelan, Pundenarum dan Pejawaran, menerima Bantuan Tidak Terduga (BTT) dari Provinsi Jawa Tengah.

Disaksikan oleh Kepala Desa serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bantuan yang bersumber dari APBD Propinsi Jawa Tengah dengan total Rp 180.000.000, diberikan langsung kepada penerima oleh Pj Bupati Banjarnegara Muhammad Masrofi dirumah dinasnya yang berada di Pringgitan.

Example 300x600

“Sebenarnya ada 45 KK yang terkena bencana di usulkan, namun setelah dilakukan verifikasi, hari ini di prioritaskan warga yang terkena bencana parah, jadi untuk warga nanti selebihnya kita upayakan dengan opsi Pembangunan Baru (PB) yaitu untuk relokasi dan pemulihan bencana melalui Disperakim Provinsi Jawa Tengah, karena bantuan ini bersifat stimulan,” jelas Pj Bupati Masrofi kepada lensanusantara.co.id, Selasa, (4/6/2024).

Menurut Masrofi, Kabupaten Banjarnegara merupakan wilayah yang 70% daerahnya rawan bencana tanah longsor. Sehingga beberapa waktu lalu, banyak beberapa desa yang terkena bencana yang mengakibatkan warga kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian.

“Kehadiran bantuan ini sangat berarti, karena untuk mempercepat proses pemulihan dan meringankan beban masyarakat yang terkena bencana. Saat terjadi bencana longsor waktu lalu, Pemkab Banjarnegara sudah berupaya meringankan beban masyarakat, dari pemberian bantuan logistik, pemberian stimulan bahan bangunan, membangun Hunian Sementara (Huntara) untuk 6 Desa di Kalitlaga, Nagasari, Sipedang, Aribaya, Tlaga, dan Jembangan, dan yang BTT tadi ada Klapa, Gumelem Wetan, Tlaga, Sidengok, dan Pasegeran,” jelas Masrofi.

Pemberian BTT dengan sistem transfer langsung ke rekening penerima bantuan, dari total Rp 180.000.000, nominal yang didapatkan berbeda, hal itu berdasarkan parah tidaknya kerusakan bangunan yang dialami.

“Nominal beda, yang roboh tadi ada 9 rumah, per KK dapat Rp 15 juta, Mushola Rp 15 juta dan tiga unit rumah yang mengalami rusak parah mendapatkan Rp 10 juta. Disini saya berpesan agar uang tersebut di manfaatkan betul untuk membeli material bangunan sesuai perencanaan, agar secepatnya bisa bangkit dan menjalani kehidupan lebih baik lagi kedepan,” pungkas Masrofi. (Gunawan)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.