Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Anak Yatim dan Piatu di Kecamatan Rakit, Mandiraja, Susukan, Purwareja Klampok dan Purwanegara, yang terkena dampak Covid-19 pada 2022 silam, mendapatkan bantuan atensi dari Kemensos dengan penyaluran melalui Bank Mandiri sebagai mitra utama.
Pengamatan lensanusantara.co.id, terlihat ratusan anak dengan diantar orang tua masing-masing rela antri menunggu giliran dipanggil petugas Bank Mandiri, guna menerima buku tabungan PIN serta ATM.
Pemberian bantuan atensi covid-19 tersebut, para penerima bisa mencairkan atau menggesek langsung di ATM Mandiri maupun ATM bersama, dengan nominal Rp 800 ribu untuk empat bulan dari bulan Januari hingga April 2024.
Bantuan atensi covid-19 dari Kemensos untuk anak Yatim dan Piatu ini menurut salah satu petugas bisa dicairkan dengan membawa persyaratan Foto Copy KTP, KK serta Akte Kelahiran dengan batas usia anak dibawah 18 tahun.
“Hari ini cuma registrasi dan aktivasi, buku rekening sama ATM, kalau data ini pengusulan dari tahun 2021, terus diverifikasi tahun 2022 dan 2023, sebenarnya di tahun lalu sudah ada penyaluran, ada yang lewat kantor pos dan BNI, kalau sekarang Mandiri supaya bisa langsung ke ATM tidak harus kantor pos lagi,” jelas Yordan, Kamis (25/4/2024).
Terkait jumlah bantuan yang disalurkan, Yordan juga mengungkapkan, untuk tahap pertama ini sebanyak 398 orang, dan dibulan depan kemungkinan 140 orang.
“Kalau tahun kemarin sekitar 500an, dan pembagian yang kita pusatkan di kantor Kecamatan Mandiraja ini kita bagi tiga hari, perharinya 150 orang,” tambah Yordan.
Sementara Camat Mandiraja Anang menyampaikan, penempatan pembagian bantuan atensi untuk anak Yatim Piatu dampak Covid-19 dipusatkan di aula Kecamatan, agar penerima tidak kejauhan dalam mengurus bantuan tersebut.
“Kecamatan Mandiraja kan ini di tengah, jadi dari Kemensos melalui Dinsos Banjarnegara ingin memudahkan bagi penerima untuk mengambil bantuan, karena kalau dikasihkan ke Susukan yang dari arah Timur seperti Purwanegara, Rakit akan sangat kejauhan. Tadi juga ada warga Bawang juga ngurus, karena ada yang ketinggalan saat pengambilan disana, kalau disini yang sawi arah Barat maupun Timur itu dekat semua jarak tempuhnya, intinya meringankan dan mempermudah akses masyarakat,” jelas Anang.
Terakhir Yordan menambahkan, jika dalam pengambilan bantuan, penerima tidak dibebankan biaya sepeser pun, dan uang jika sudah masuk ke rekening bisa diambil semua, tanpa ada endapan nominal.
“Jadi masyarakat ini tidak ada biaya apapun, saat mencairkan langsung bisa diambil semua itu Rp 800 ribu, gak ada endapan nominal berapa pun, meskipun di rekening tidak disisakan sepeser pun bisa diambil semua pokoknya. Jadi bagi yang menerima bantuan jika di cek belum masuk uangnya, bisa dilakukan pengecekan berkala, karena memang harus antri dari Bank Mandiri-Nya,” pungkas Yordan. (Gunawan)