Trenggalek, Lensa Nusantara – Program bantuan sosial langsung tunai yang digelontorkan pemerintah pusat dan daerah bertujuan mengurangi beban hidup masyarakat akibat terdampak Covid-19. Namun , diberbagai daerah saat realisasi dana tersebut dikucurkan timbul gejolak di tengah-tengah masyarakat.
Terjadinya gesekan antara masyarakat dengan pemerintah desa mayoritas dikarenakan pembagian bantuan yang dianggap tidak adil, dan terkesan tebang pilih.
Seperti yang terjadi di Desa joho kecamatan pule di duga pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa tidak adil puluhan warga desa joho bersama 21 RT mendatangi Balai Desa dengan tujuan pendataan ulang bantuan BLT dana desa yang di anggap belum sesui prosedural dan tidak melaui tahapan tahapan , Selasa (6/7/2020).
Kedatangan mereka ditemui oleh Kepala desa dan perangkat desa.jarno salah satu warga joho menyampaikan, kekesalannya terhadap kebijakan pemerintah Desa yang dianggap kurang adil dalam menentukan nama-nama masyarakat penerima BLT DD.
“warga joho yang terdampak secara ekonomi akibat Covid-19 terutama yang tidak mampu secara ekonomi seharusnya menerima bantuan. harus Adil jangan ada tebang pilih,” ujar jarno.
Menurutnya, kami semua merasa kesal terhadap kebijakan pemerintah Desa, karena pemberian BLT DD tidak merata, inilah bentuk ketidak adilan yang kami sampaikan dan kami meminta untuk kesepakan pendataan ulang secara tertulis yang bisa di pertanggung jawabkan pihak desa menolak merasa keberatan “ungkapnya.
Sementara itu pitoyo tokoh masyarakat menyampaikan, ketentuan alokasi DD untuk penanganan Covid-19 telah diatur dakam undang undang.
DD di bawah Rp 800 juta alokasinya sebesar 25 persen, Rp 800 juta – Rp 1,2 miliar sebesar 30 persen, dan DD di atas 1,2 milar alokasinya sebesar 35 persen.
“BLT itu sasarannya adalah orang miskin, orang sakit kronis bertahun-tahun, dan orang kehilangan pekerjaan karena pandemi covid-19, semoga BLT DD yang telah dibagikan tepat sasaran,’ ujar pitoyo.
Sementara Kepala desa joho sali saat di kunfirmasi awak media mengatakan , sangat senang warga menyampaikan aspirasinya melalui mediasi dan pendataan awal penerima BLT DD dilakukan tim RT dan Satgas masing masing, hasilnya dibawa ke dalam forum Musyawarah Desa (Musdessus).
“Saya berharap warga joho menghormati hasil keputusan dari Musdes sebagai forum tertinggi di tingkat desa,” pungkasnya.(yan/ping).