Featured

Penyakit Jantung Ibu Korban Kambuh, Diduga Akibat Penagihan Hutang yang Dilakukan dengan Arogan

×

Penyakit Jantung Ibu Korban Kambuh, Diduga Akibat Penagihan Hutang yang Dilakukan dengan Arogan

Sebarkan artikel ini

Cilacap, lensanusantara.net – Hari kamis,13 agustus 2020,sekitar pukul 19.30 WIB,warga rt.05-rw.01 desa buntu, kecamatan kroya, kabupaten cilacap,jawa tengah,tepatnya sekitar kediaman rumah Ariyanto sempat di bikin resah oleh ulah kedua orang warga kampung Tegalanyar, desa Mujur lor, kecamatan Kroya,kabupaten Cilacap yang belakangan di ketahui bernama Tomang berikut H.Daya (ayahnya) dan beberapa orang rekanya yang datang dengan mengendarai motor dan mobil,pasalnya meski bermaksud menagih hutang,namun di lakukan dengan cara arogan sampai membentak dan menggebrag-gebrag mobil yg di bawanya,terlebih aksinya tersebut di lakukan pada waktu dan situasi yang sangat tidak tepat, mengingat selain sudah malam, saat itu Ari sedang tidak berada di rumah, sehingga mereka hanya di temui oleh Tarwen (ibunda Ari), yang tidak tahu duduk permasalahanya, mengingat rumah keduanya berdampingan.

Hal tersebut terungkap,sebagaimana di sampaikan oleh Tarwen ketika di konfirmasi awak media ini di kediamanya “awalnya ada seseorang yang datang mengendarai motor menanyakan keberadaan Ari, anak saya “katanya seraya menambahkan, jika ternyata dia bermaksud menagih hutang yang selama ini belum di bayar.

Example 300x600

Lebih lanjut Tarwen menambahkan jika tak lama kemudian datang lagi anaknya dengan mengendarai mobil kijang yang dengan serta merta begitu sampai langsung menyembunyikan klakson dengan keras,dan behitu turun langsung membentak dan menggebrag mobil yang di bawanya,sambil menanyakan dan mencari keberadaan Ari dan seketika dirinya langsung masuk ke rumah Ari sambil membuka pintu tiap kamar rumahnya “paparnya.

Ironisnya tatkala oleh Tarwen di suruh masuk ke rumahnya dan duduk,sambil dirinya keluar mencari pinjaman uang tuk melunasi hutang anaknya, justru Tomang menolak, berdalih jika dirinya hanya berurusan dengan Ari anaknya dan seketika dirinya balik kanan, mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, sehingga akibat ulahnya tersebut sempat menjadi perhatian warga sekitar,tak pelak jika akhirnya memicu timbulnya beragam pertanyaan bernada minor atas kebijakanya dalam melakukan penagihan.

Sementara ketika di konfirmasi secara terpisah (pagi ini),Ariyanto secara tegas menyatakan “saya tidak terima dengan perlakuanya,yang membentak dan menggebrag-gebrag mobil di depan ibu saya,mengingat ibuku tidak tahu apa-apa terkait permasalahan ini,terlebih sebagai anaknya,saya belum pernah sekalipun berbuat seperti itu kepada ibuku,apalagi dengan perbuatanya tersebut,selain mencemarkan nama baik keluarga,sekaligus membuat penyakit jantung ibuku jadi kumat,sehingga dalam hal ini,saya minta pertanggung-jawabanya.

Mestinya,kata Ari menambahkan,klo hendak menagih hutang,ya silahkan datang dengan baik-baik jangan kasar terlebih waktu kejadian saya sedang tidak di rumah “paparnya.

Di akuinya,dirinya memang masih punya hutang,dalam pembayaran pembelian kayu kepadanya,sebesar rp.600.000.-(enam ratus ribu rupiah),namun saya tidak akan lari dari tanggung-jawab,dan jangan kawatir,karena saya pastikan,hutang tersebut pasti saya bayar “pungkasnya.

Hal senada juga di sampaikan oleh Partiyah,tetangganya yang merasa terganggu dan sekaligus kasihan dengan Tarwen, “mas,anda itu siapa dan dari mana,datang-datang kok marah-marah gak jelas.

Dan kalau mau nagih,lakukan dengan cara-cara yang baik,tolong sopan sedikit, karena tindakanmu telah bikin kami merasa tidak nyaman,terlebih,dia itu orang tua yang tidak tahu duduk permasalahanya, “katanya secara tegas.

Sayangnya sampai berita ini di turunkan,Tomang belum bisa di konfirmasi sehubungan dirinya sedang pergi karena ada urusan keluarga.(Suliyo/Sardi)

Tinggalkan Balasan