TALIABU, lensanusantara.co.id – Membaca pemberitaan sebuah media online terkait pernyataan pengunduran diri Syarifudin Abdul Masiri dari Ketua pimpinan Kecamatan (Pimca) Partai Golkar Kecamatan Lede tahun 2015 membuat pinca Golkar Aktif di kecamatan Lede Kabupaten Pulau Taliabu, Alif Ode angkat bicara.
Kepada awak media Ketua pinca Golkar Lede, Alif Ode menyebutkan bahwa Syarifudin Abdul Masiri bukan mengundurkan diri dari kepengurusan partai golkar, melainkan diberhentikan dengan alasan tidak konsisten dalam melakaanakan arahan dan perintah partai.
“Syarifudin dianggap tidak melaksanakan perintah partai karena mendukung Zainal Mus (ZM) waktu pilbup pertama antara Aliong MuS dan Zm, dia berhianat sama partai sehingga dia di berhentikan saat itu” ujar Alif kepada media ini usai mengikuti bimtek saksi partai Golkar di kantor pertemuan Rakyat Desa kilong Sabtu (28/11/2020) kemarin malam.
Alif berpendapat, pernyataan Syarifudin atau yang dikenal sebagai La Moloe pada salah satu media online yang mengaku seolah olah ia hengkang dari partai golkar dan bukan dipecat secara tidak hormat itu hanya sebagai langkah ingin menciptakan opini publik yang menguntungkan calon lain yang ia dukung saat ini.
Untuk itu ditegaskan sekali lagi bahwa Sarifuddin atau La Moloe bukan hengkang dari partai Golkar, melainkan dipecat secara tidak hormat karena melawan instruksi partai Golkar.
” Jadi saya mau tegaskan kembali, bahwa saudara Lamoloe atau Syarifudin itu diberhentikan dari kepengurusan partai golkar sebagai ketua pinca, jadi bukan dia berhenti, tidak begitu, dia tidak di pake lagi di kepengurusan partai Golkar” tegas Alumni Mahasiswa Fakultas Hukum Unkhair Ternate itu.
dikutip dari link berita Nusantara_Timur.com disebutkan, mantan ketua pinca Golkar Syarifudin Abdul Masiri memilih hengkang dari kepengurusan partai Golkar dengan alasan selama empat tahun mengabdi, harapan besar masyarakat Taliabu tidak bisa diwujudkan oleh Aliong Mus selaku ketua DPD II partai Golkar,
Sehingga Alif juga menyangkan pernyataan Lamoloe yang mengaku mundur karena kepemimpinan Aliong mus dianggap gagal selama memimpin 4 tahun , sebab menurutnya Syarifudin Di depak dari partai Golkar sebelum Ketua DPD Golkar pulau Taliabu Aliong Mus dilantik sebagai bupati.
“Saya juga menilai bahwa Penyataan saudara Lamoloe juga terkesan mengada Ngada, sebab dia itu sudah di depak dari kepengurusan partai Golkar sebelum pak bupati Aliong Mus dilantik sebagai bupati, kok bisanya dia bilang mundur karena pak bupati di Anggap gagal selama empat tahun, sementara Setelah Aliong Mus dilantik mukanya saja sudah tidak ada di kepengurusan partai Golkar, ini kan orang aneh” tutupnya kesal, (Sunardi)