Nias Selatan, LENSANUSANTARA.CO.ID – Sebuah rumah adat yang sudah lama berdiri di pinggir jalan di daerah Halambawa Desa Hilianaa’a Gomo Kecamatan Gomo, Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara.
Rupanya rumah dengan ukuran 7*9 meter persegi itu dihuni oleh Pria Tua Yang bernama FONEMA Alias PERINGATAN Telaumbanua ( 53 )tahun
seorang diri.
Rumah tersebut kondisinya memprihatinkan, dinding yang berbahan papan sudah rapuh dimakan rayap dan bambu bambu yang menopang atap sudah mulai hancur, begitu juga pondasi yang sudah pada patah dan ambruk.
Sehingga ketika musim hujan, bocor dimana-mana dan membasahi seluruh isi rumah, di tambah dengan lantai yang terbuat dari papan yang sudah pada hancur dan keropos.
Menurut FONEMA, sebelumnya rumah ini ditinggali oleh orang tua dan sanak saudaranya, akan tetapi orang tua sudah meninggal, tinggal dia seorang yang tinggal kurang lebih 53 tahun
“Saya bersama saudara serta orang tua sudah menempati rumah ini sejak 53 tahun lalu ,jika musim hujan kita jadi kebasahan karena atap yang hanya memakai daun rumbian pada bolong dan hancur akhirnya basah dimana-mana”, ujarnya kepada awak media, Sabtu (20/03/2021).
Rumah ini tidak pernah direnovasi, terakhir direnovasi sebelum gempa Nias tahun 2005, sesudah gempa terjadi, akibatnya pondasi rumah sebagian patah sehingga posisi rumah miring.
Terkadang saya iri kepada masyarakat yang sering mendapatkan bantuan dari pemerintah, namun saya pasrah mungkin sudah nasib saya menjadi keluarga miskin.
FONEMA mengatakan, pemerintah Desa sudah meninjau rumah miliknya selama dua kali. Ia dijanjikan akan diusulkan untuk menjadi salah seorang penerima bantuan biaya rehab rumah dari dinas sosial akan tetapi sampai sekarang belum juga ada.
Fonema mengungkapkan, ia kesulitan ekonomi semenjak saudara perempuannya meninggal beberapa bulan yang lalu. Ironisnya lagi ketika saudaranya meninggal, mayat saudaranya dibawa dibalai Desa setempat karena rumah yang mereka tempati tidak mengizinkan dan acara pemakaman pun dibalai Desa diselenggarakan.
Beruntung, FONEMA termasuk keluarga penerima Bantuan KKS, dengan bermodalan kartu itu ia bisa makan, akan tetapi tidak semua menutupi kebutuhan lainya. Lain lagi pakaian yang dipakai sehari hari cuma satu dua pasang saja.
Dia berharap agar pemerintahan Daerah memperhatikan kondisi dan rumah saya ini, saya sangat memohon kepada pemerintah pusat hingga Daerah, tolong perhatikan pak.
Saya juga berharap bisa tidur ditempat yang lebih nyaman seperti keluarga pada umumnya, ujarnya.(Pidana)