Taliabu, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kapal penangkap telur ikan terbang dari wilayah Sulawesi yang sempat beroperasi tahun lalu di perairan Taliabu Timur, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara lalu kini dilarang masuk Taliabu.
Larangan ini disampaikan langsung oleh Bupati Pulau Taliabu Aliong Mus kepada wartawan Lensa Nusantara.co.id. Dirinya mengaku telah mendapatkan keluhan dari nelayan lokal.
“Informasi nya tahun lalu kapal-kapal ini sempat beroperasi di Taliabu Timur. Jadi di tahun ini sudah tidak diberikan ijin beroperasi di Taliabu” Kata Aliong Kamis (29/4/2021).
Lanjut kata Bupati, pelarangan kapal penangkap telur ikan terbang dikarenakan beberapa wilayah Taliabu Utara dan Taliabu Timur terdapat nelayan penangkap ikan terbang. Menurutnya, datangnya kapal penangkap dari wilayah luar Taliabu akan berakibat pada menurunnya pendapatan nelayan lokal.
Selain nelayan ikan terbang yang mengeluhkan kehadiran kapal-kapal tersebut. Nelayan penangkap ikan julung-julung merasakan dampak yang sama, hal ini karena jumlah kapal yang banyak mengakibatkan pada berkurangnya hasil tangkapan.
“Di Taliabu Timur dan Taliabu Utara ada juga Nelayan penangkap ikan terbang ada juga Nelayan ikan julung-julung atau ikan roa. Kalau kapal itu masuk lagi akan berdampak pada pendapatan nelayan lokal” Tambahnya.
Dirinya tegaskan, jika kapal penangkap telur ikan terbang masih bersikeras masuk akan ditindak tegas. ” Kalau masih masuk saya meminta kepada Polairud Polda Malut untuk menindak tegas mereka”
Sebelumnya, di tahun 2020 kapal-kapal penangkap ikan terbang masuk di wilayah Taliabu barat dan Taliabu Utara namun di tolak oleh pemerintah desa setempat. Tetapi, kapal tersebut berhasil masuk dan melakukan penangkapan telur ikan terbang di Wilayah Desa Penu atas ijin pemerintah Desa meskipun sudah ada penolakan dari warga.
Menanggapi hal tersebut Aliong Mus berharap pemerintah desa tidak sembarangan memberikan ijin tangkap pada kapal yang masuk dari wilayah luar.”jadi jangan berikan ijin sembarangan, harus lihat dulu situasi nya. Kalau ada maslahah dilapangan bagaimana?” Tegasnya,(Sunardi).