SBD, LENSANUSANTARA.CO.ID – Selasa 31 Agustus 2021 Dalam Tantangan pendemi Covid-19 salah satu anggota DPRD komisi B Abdul Haris Nasution mengatakan mayoritas masyarakat Sumba Barat Daya melihat kondisi ekonomi ditengah pendemi-Covid-19 sangat memperihatinkan
Dalam dialog singkat dengan media ini Abdul Haris Nasution memberikan stegman bahwa terjadi beberapa kendala dalam pengelolaan ekonomi Rakyat yang kurang berkompeten diberbagai sektor antara lain disektor perikanan ini terjadi keterlambatan dalam menanggapi persoalan permintaan masyarakat baik dari segi proposal masyarakat nelayan mereka mengajukan lewat instan terkait namun belum terealisasi apa karena faktor keterbatasan dari kementrian tersebut itu juga jadi persoalan
Begitu juga di sektor pertanian rakyat yang semakin menurun dan anjeloc dalam pendapatan ekonomi masyarakat seperti hal jambu mente saat ini anjeloc harga ini menjadi kajian bersama antara para pedagang lokal dan pedagang Luar pulau ini juga selalu dikeluhkan oleh masyarakat agar memiliki nilai input nya masyarakat dalam kebutuhan ekonomi masyarakat sehingga menjadi momen inframerah bersama dalam kelangsungan masyarakat sehingga apa yang nilai urgensi nya dalam program tujuh jembatan emas menjadi nilai tolak ukur dalam keberhasilan ekonomi masyarakat ungkap Abdul Haris Nasution sebagai wakil Rakyat dari partai PKS komisi B
Hal ini juga saya menambahkan disisi per wisata khususnya di wilayah kodi bangedo diantara muara Rate garoh dan Waidjoko yang arahnya mulai dari waikapepe (kampung adat Hangakoki&Mbonda Tamiah) atau lebih dikenal muara penghulu yakni muara (Wukek) oleh sang legendaris tiga orang Mada yakni Mada perkona dan Mada wulan atau Rangga Mada ana Delo ini merupakan muara yang sangat terkenal dan terlegendaris dalam cacatan sejarah kodi pawungo yang penuh misterius kisah Buaya dan In ya Billa tamoro sehingga memiliki nama muara Rate woya menyimak singkat seharusnya dinas perwisata selalu memberikan nilai opertunity sehingga mampu menarik wisata asing untuk mengkaji dan dapat dikembangkan dalam pembangunan desa wisata yang akuntabel dalam prosfek nilai juang dalam kekayaan Sumber daya alam tandas Abdul Haris Nasution
Lebih lanjut jika saat ini ekonomi rakyat masih sangat label dan tidak menentu yang kadang kala menjadi gelisah pada masyarakat itu sendiri bahkan terjadi diskusi fas to fas masyarakat itu sendiri sampai ada yang menilai dimana program pemerintah saat ini,ungkap mereka apakah masih mati suri atau lagi proses taming perencanaan yang kian hari menjadi menanti sumber pengelolaan yang lebih ekting lagi itulah menjadi power penyemat bersama kedepan
Abdul Haris menambahkan terkait dengan penggadaan pupuk masyarakat seharus kita sebagai Kabupaten Sumba Daya harus memiliki nilai komoditi sendiri dalam pengadaan pupuk bukan didatangkan dari luar kabupaten Sumba Barat Daya seharus kita harus memiliki cenel PT yang mengelola dibidang pertanian sehingga tidak mengharapkan dari kabupaten lain saya harap harus kita perhatikan bersama ungkap salah satu Dewan dalam dialog singkat.(Red Gus Mone AL Mughni)