Batubara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Suasana tampak meriah saat Kak Seto Mulyadi pria yang dikenal dengan Aikon SiKomo Lewat ditahun 80-an itu mengunjungi Wisata Kampung Sedekah yang diprakarsai pembangunannya oleh Komunitas Sedekah Jumat(KSJ).Jumat(8/10).
Kedatangan Kak Seto disambut Tim lengkap KSJ terlihat ketua Tim pembina yang juga Kapolres Batubara AKBP.Ihkwan Lubis.Ketua Umum KSJ Saharuddin,Ketua tim Pakar KSJ Drs.Saiful Safri,ketua KSJ kab Batubara Syafrizal SE serta rombongan ibu-ibuk KSJ.
Senyum dan tawa Kak Seto terlihat jelas saat anak anak usia SD menyambut dengan tepukan salam teh manis yang di pimpin Wakapolres Rudy yang cukup kocak dalam membawa acara penyambutan tamu istimewa datang ke kabupaten Batubara untuk pertama kalinya.
Dalam sambutannya Kak Seto tanpa sungkan mengatakan bahwa Ia ingin berguru pada pak Ihkwan dalam bersedekah karena membuat kita bahagia ujarnya .Melalui komunitas Jumat seraya ia mendoakan semoga Ksj tetap selalu sukses.
Kak Seto yang juga bergelar DR dibidang psykologi jebolan UI Jakarta mengatakan didepan anak anak bahwa hidupnya pernah penjual koran, jelang remaja sudah jadi anak yatim dan pernah hidup dijalanan namun tetap bersekolah¡ Dan bercita jadi guru bahkan ia sekarang jadi dosen.
Kak Seto yang saat ini sudah memasuki usia 70 -an lahir di Klaten Jawa Tengah tetap tampil segar di depan anak-anak dan para pengurus KSJ sambil mendemonstrasikan sulap.payung dan bunga bahkan bernyanyi dengan ciri kasnya tak berubah penuh senyum membuat anak anak riang tertawa gembira .
Dalam kesempatan lain kak Seto dipandu Ketua umum Saharuddin mengunjungi lokasi perumahan yang sudah mulai dibangun. Saharuddin menunjuk maket plan wisata kampung sedekah sambil menerangkan rencana denah lokasi pasilitas dalam arena kampung sedekah yang membuat kak Seto terkagum melihat rencana strategis KSJ kedepan sebagai pelopor pembangunan mental spritual bagi masyarakat Indonesia. Menurut jadual kunjungan kak Seto ke Batubara akan lanjut ke polres Batubara acara ramah tamah diteruskan ke pesanteren Guntur di lima puluh lalu ke desa pelangiran laut tador serta menuju Amplas kembali ke Jakarta (Syafril/Irwansyah)
