Probolinggo, LENSANUSANTARA.CO.ID – Persatuan Wartawan Indonesia menggelar kegiatan seminar di Kampus Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Kamis (24/03/2022).
Kegiatan dengan mengusung tema PWI Goes To Campus Menuju Kabupaten Probolinggo Menjadi Kabupaten Santri itu, dihadiri langsung Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi yang sekaligus me-Launching Sekolah Jurnalistik di Universitas Nurul Jadid.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut yakni rektor Universitas Nurul Jadid Kh Abdul Hamid Wahid, Kadis Kominfo Kabupaten Probolinggo Yulius Kristian, Ketua PWI Probolinggo Raya Ahmad Suyuti.
Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi memberikan apresiasi atas di launchingnya sekolah jurnalistik ini mengingat di era 4.0 sekarang ini perkembangan di dunia maya terbilang sangat pesat.
“Universitas Nurul Jadid ini memiliki jumlah alumni yang sangat banyak, kemudian jaringan akademisinya juga sangat banyak dan berpengaruh secara nasional, sehingga dengan di launchingnya sekolah jurnalistik ini diharapkan nantinya mahasiswa dapat mengedepankan etika ketika menyampaikan informasi maupun berita secara baik dan benar untuk khalayak umum,” kata Kapolres.
Dengan adanya infromasi yang baik, menurut Kapolres nantinya dapat menangkal berita hoax yang banyak beredar yang dapat menimbulkan perpecahan dikalangan masyarakat.
Kapolres menambahkan menurut data statistik, pada tahun 2045, Negara Indonesia akan menjadi negara terbesar nomor 4 di dunia. Tapi hal itu hanya bisa terjadi ketika kehidupan sosial politik di masyarakat stabil.
“Kalau kita lihat Indonesia ini memang negara yang luar biasa. Bangsa-bangsa lain jumlah perbedaannya tidak sebanyak di Indonesia. Tetapi kita bisa bersatu sehingga dapat membuat kita menjadi bangsa yang besar,” tuturnya.
Kapolres Probolinggo menambahkan bahwa pada tahun 2018, Negara Indonesia terbagi menjadi dua kubu yang sangat besar bahkan banyak berita hoax yang bermunculan di media sosial. Oleh karena itu dengan adanya media yang memahami tentang jurnalistik sehingga dapat mengedukasi masyarakat dan menangkal berita hoax yang beredar.
“Masyarakat nantinya dapat membedakan mana berita yang hoax dan berita yang benar sehingga tidak terjadi perpecahan seperti yang terjadi di tahun 2018 lalu,” ujar alumni Akpol 2003 itu.
Sementara itu, Rektor Universitas Nurul Jadid Kh. Abdul Hamid Wahid menyampaikan bahwa pandangan masyarakat dahulu tentang pondok selalu terbelakang dalam hal informasi dapat berubah dengan adanya kuliah tentang jurnalistik di Universitas pondok tersebut.
“Kami ucapkan terimakasih kepada Kadis Kominfo Kabupaten Probolinggo, PWI Probolinggo Raya, dan Kapolres Probolinggo karena telah me-launching Sekolah Jurnalistik di Universitas kami,” ucap Kh. Abdul Hamid Wahid.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua PWI Probolinggo Raya Ahmad Suyuti menyampaikan bahwa dengan adanya sekolah jurnalistik ini, nantinya masyarakat dapat menyampaikan informasi secara baik dan benar.
Selain itu nantinya dapat menjadi pundi penghasilan bagi masyarakat itu sendiri bila bisa membuat konten yang menarik yang dinikmati masyarakat.
“Sekolah Jurnaslistik ini kan tidak melulu menjadi wartawan tetapi bisa sebagai konten kreator yang bila hasil karyanya tersebut di tonton oleh masyarakat luas di dunia maya dapat menghasilkan uang buat dirinya sendiri,” tutur Suyuti.
Suyuti juga berharap agar masyarakat menyaring informasi terlebih dahulu sebelum di sebarkan agar tidak turut serta menyebarkan apabila berita tersebut tidak benar.
“Saya yakin mahasiswa Universitas Nurul Jadid tidak mudah termakan hoax bahkan dapat menekan berita negatif dengan konten atau berita positif di masyarakat,” pungkas Suyuti. (red)