Tapsel, LENSANUSANTARA.CO.ID – Selama ini banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa sampah bisa menjadi nilai ibadah dan tambahan ekonomis bagi warga yang tahu mengelolahnya.
Hal itulah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, melalui program Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (Gradasi). Sampah-sampah plastik, botol air mineral, barang-barang bekas seperti, kulkas, dan televisi menjadi bernilai ekonomis, Jumat (1/7/2022).
Berdasarkan data yang diperoleh, untuk plastik assoy dibeli dengan harga Rp500/kg, Plastik PP bening Rp1 ribu/kg, plastik sablon Rp300/kg, aqua gelas (bersih dan kotor) Rp1.000-4.000/kg, kuningan dan tembaga Rp45.000-90.000/kg, seng Rp1000.
Selanjutnya, AC bekas Rp200 ribu/unit, kulkas Rp70/unit, pesawat televisi (TV) Rp20 ribu/unit, komputer Rp70/set, CD/DVD Rp3 ribu/kg, kipas angin Rp2,500/kg, batre aki Rp8 ribu/kg, printer Rp500/kg.
Selain itu kertas HVS bekas, karton Rp2 ribu/kg, buku bekas, bungkus rokok, karton telur Rp1000/kg dan kertas koran Rp4 ribu/kg.
Bupati Tapsel, Dolly P Pasaribu mengungkapkan, program tersebut sebagai kampanye menciptakan lingkungan bersih khususnya pada rumah ibadah seperti masjid dan lainnya.
Lebih lanjut Dolly mengatakan, para jamaah boleh bersedekah dengan berbagai sampah seperti botol bekas air mineral, botol kaca, kardus, plastik kresek dan lainnya ke wadah yang sudah disiapkan.
“Gradasi ini juga merupakan ibadah bagi umat islam yang khususnya mengunjungi Masjid Syahrun Nur Tapsel. Sebab gerakan nya melalui pendekatan agama,” ungkapnya.
Sampah yang dikelola petugas nantinya di kumpul lalu dijual dan hasilnya bisa untuk masjid. Sekaligus mendorong kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, dan mencegah kerusakan lingkungan.
“Kiranya kegiatan launching Gradasi ini tidak sebatas seremoni, tetapi dapat di implementasi dengan baik bahkan hingga rumah ibadah tingkat kecamatan hingga desa/kelurahan,” tegas Dolly. (Andi Hakim Nasution)