Papua, LENSANUSANTARA.CO.ID – Melihat kondisi warga dan sekitaran tempat pemukiman banyak terdapat lahan tidur yang sangat potensial dijadikan lahan pertanian apabila dikelola dengan baik, Satgas Yonif Raider 514/SY Pos Batas batu bersama warga olah lahan tidur menjadi lahan produktif. (27/09/2022)
Keluar masuk hutan cari makan merupakan aktifitas yang dominan dilakukan warga Batas batu Papua, walau memang terdapat jasa bongkar muat barang di pelabuhan tradisional namun karena tidak menentu membuat warga masih harus ketergantungan pada hutan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka.
“Pohon sagu yang tumbuh liar di hutan, menjadi alternatif bagi warga, yang kemudian ditebang, dikukur lalu dijadikan bahan konsumsi, prinsip mereka adalah kerja hari ini untuk makan hari ini dan hari esok adalah urusan esok.” begitu penuturan Bapak Leon (45) warga Batas batu.
Bertolak dari kondisi, ini Pos Batas batu Satgas satuan organik Yonif Raider 514/SY/9/2 Kostrad, berkoordinasi dengan Bapak Sepri selaku Pastor Gereja Katholik Stasi St. Damia Batas batu, mengajak warga terjun bersama mengolah lahan tidur yang ada disekitar pemukiman, himbauan melalui Gereja ini dirasa efektif karena memang mayoritas warga adalah jemaat Katholik, disamping figur seorang Pastor yang sangat dihormati oleh warga.
“Langkah awal pemberdayaan lahan tidur sudah kami lakukan bersama masyarakat dan Pastoran, tentu hal ini masih berproses dan butuh waktu, perihal ketersediaan bibit tanaman, kami juga telah koordinasi dengan pihak Kesusteran, seperti Padi, jagung dan umbi-umbian, harapan kami warga tetap semangat demi tercipta kemandirian pangan bagi masyarakat Batas batu.” imbuh Wadansatgas Yonif Raider 514/SY Mayor Inf SM. Simanjuntak.(Red)