Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Administratur Perhutani Bondowoso, Andi Adrian Hidayat, mengungkap penyebab terjadinya banjir bandang yang melanda kawasan Kecamatan Ijen, pada Minggu (12/2/2023) kemarin.
Menurut Andi, hujan dengan intensitas tinggi (lebat) di wilayah Ijen terjadi mulai hari Sabtu (11/2/2023) hingga Minggu (12/2/2023), hal tersebut yang menyebabkan terjadi longsor pada kawasan hutan alam sekunder (HAS) jenis tanaman rimba alam dipetak 99A RPH dataran Ijen BKPH Sukosari.
“Berdasarkan pantauan kami melalui pesawat tanpa awak (Drone) terdapat 14 titik longsor pada hulu sungai yang mengalir ke perkampungan warga di desa Sempol dan desa Kalisat kecamatan Ijen,” kata Andi, Selasa (14/2/2023) secara tertulis kepada lensanusantara.co.id
Andi menuturkan, berawal dari adanya longsoran tersebut mengakibatkan genangan air melimpah dan akhirnya tidak dapat terbendung oleh longsoran tanah, yang akhirnya terjadi banjir bandang akibat melubernya arus air ke pemukiman penduduk dan jalan.
“Hal tersebut diakibatkan karena kapasitas sungai dan drainase pada hilir tidak dapat menampung aliran banjir yang datangnya secara tiba-tiba,” ungkap Andi.
Ia juga memastikan bahwa kawasan hutan petak 99A kondisi tanaman rimba alam nya sangat baik dan rapat serta tidak ada penggarapan oleh masyarakat sekitar, sehingga dapat dipastikan bahwa banjir bandang yg terjadi ini murni karena adanya tanah longsor dibeberapa titik tersebut.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur mengeluarkan Press release dengan nomor ME.02.04/0191/KSUB/II/2023 tanggal 10 Februari 2023, memberikan peringatakan bahwa di seluruh wilayah provinsi Jawa timur dalam beberapa hari terakhir terjadi hujan dengan intensitas tinggi secara terus menerus. Hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi beberapa hari ke depan.
Masyarakat khususnya di daerah Ijen diminta untuk selalu waspada, untuk mengantisipasi terjadi banjir susulan. (Jasuli)
