Trenggalek, LENSANUSANTARA.CO.ID – Miris kolam renang Tirta Jwalita dibawah naungan Dinas Pariwisata Kabupaten Trenggalek dalam satu tahun kurang lebih raup untung Rp 290 – 300 jt tak bisa memberikan pelayanan yang maksimal.
Hal tersebut terungkap pasca komisi II DPRD Trenggalek memanggil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan beserta Inspektorat, Kamis 8/6/2023.
Menurut Mugianto Ketua Komisi II DPRD Trenggalek, bahwa kolam renang Tirta Jwalita Trenggalek dalam kurun waktu satu tahun mampu menyumbang PAD sekitar Rp 290-300 jt.
“Bahkan dari Januari hingga Mey tahun 2023 sudah kantongi pendapatan sekitar Rp 104 jt,” ungkap Mugianto melalui sambungan seluler.
Hal tersebut disayangkan Mugianto, dilihat dari besarnya pendapatan yang diperoleh, seakan tidak berbanding lurus dengan fasilitas yang tersedia.
“Terbukti dari fasilitas yang diberikan Disparbud khususnya dari segi, pelayanan, peralatan termasuk keselamatan tidak maksimal,” kata Mugianto.
Lebih lanjut Mugianto meminta terhadap Inspektorat untuk melakukan audit kinerja terhadap pegawai Disparbud.
“Jangan hanya memburu profit tapi justru mengabaikan keselamatan,” tandasnya.
Dari keterangan yang disampaikan Disparbud, kejadian tewasnya 3 bocah di kolam renang Tirta Jwalita terindikasi dari kelalaian petugas
“Agar hal tersebut tidak tidak terulang kami berharap Disparbud membenahi Standar Operasional yang ada di seluruh obyek wisata Kabupaten Trenggalek,” tandasnya
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Sunyoto tidak menampik terjadinya insiden tersebut karena kurangnya pengawasan.
“Ya memang jumlah SDM pengawasan kami terbatas, karena ada yang pindah ke dinas lain,” akunya.
Pihaknya berupaya untuk segera memperbaiki manajemen SOP, demi terciptanya keamanan, kenyamanan para wisatawan di kabupaten trenggalek, khusus di Kolam renang Tirta Jwalita.
“Penerapan Standar Operasional yang layak akan kami tingkatkan,” pungkas Kadis Disparbud. (Yanto)