Aceh Tamiang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Aceh Tamiang menggelar workshop penggiat Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di lingkungan Pelaku Usaha dan Awak Media.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala BNNK Aceh Tamiang Drs. Agus Salim dengan dihadiri Pengusaha dan Awak Media, yang berlangsung di Hotel Sederhana Karang Baru, Rabu (06/09/2023).
Agus Salim dalam sambutanya mengatakan Narkoba telah merusak aspek-aspek kehidupan bermasyarakat, khususnya Aceh.
“Banyak yang ambil keuntungan dari peredaran barang haram tersebut,” katanya.
Ia juga mengatakan Aceh selama ini dijadikan tempat persinggahan para pengedar narkoba jaringan Internasional sebelum di edarkan kembali ke negara-negara lain.
“Aceh dijadikan tempat singgah Narkoba sebelum dikirim kembali ke luar negeri, seperti Timur Tengah – Malaysia,” imbuhnya.
Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu penyebab tingginya angka peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Tanah Rencong ini.
Ia juga menjelaskan, sempat beberapa tahun yang lalu pengungkapan jaringan pengedaran narkoba terbesar yang pernah tercatat sejarah di Aceh, ketika Mabes Polri mengungkap dan menyita barang bukti narkotika jenis Shabu seberat 2,5 Ton, pada 10 April 2021 di Aceh Besar.
Lanjutnya, workshop penggiat P4GN ini bertujuan untuk saling berkoordinasi dalam memerangi narkoba demi terjaganya generasi bangsa dari kejahatan narkoba.
“Diskusi ini juga untuk meningkatkan kesadaran diri akan bahaya narkoba terutama dilingkungan keluarga,” ujarnya.
Kemudian, dalam kegiatan workshop tersebut Agus Salim juga memaparkan sub materi seperti ancaman bahaya narkoba dalam tatanan masyarakat, lalu program rehabilitasi bagi pecandu narkoba, hingga komunikasi efektif bagi penggiat anti narkoba di lingkungan bermasyarakat di Kabupaten yang berjuluk Bumi Muda Sedia.
Selain itu, Acara Workshop Penggiat P4GN tersebut juga di isi oleh 4 (Empat) pemateri diantaranya Drs. Tri Kurnia Aisiten Administrasi Setdakab Aceh Tamiang; Taryadi, S.H., M.H., C.P.M, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sains Cut Nyakdhin; dr. Hardiky Yunandar Kabid Pencegahan dan pengendalian penyakit Dinas kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang; dan Rahma Nur Ris Riszky, S.Psi., M.Psi, selaku Founder Sekolah Inspirasi. (Andri)