Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pagelaran wayang kulit yang dibawakan dalang kondang Ki Eko Suwaryo dengan lakon Pandawa Syukur di alun-alun, sebagai tanda puncak penutup dari rangkaian semua kegiatan Peringatan Hari Jadi ke-453 Kabupaten Banjarnegara. Kamis (29/3/2024).
Pagelaran wayang kulit yang dimulai pukul 20.00 WIB dengan guyuran air hujan tersebut, juga diadakan pengukuhan pengurus Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Banjarnegara yang dilanjutkan kampanye Gempur Rokok Ilegal dari Dinas Bea Cukai Purwokerto.
Berdasarkan sinopsis dalam pewayangan, lakon ”Pandawa Syukur” yaitu menggambarkan kisah penaklukan serta di penjaranya 97 raja oleh Prabu Jarasanda dari Kerajaan Giri Baja yang berambisi menjadikan 100 raja sebagai tumbal pada saat itu. Namun rencana yang tidak sesuai, yang akhirnya hanya tiga raja yang belum sempat tertangkap, yaitu Puntadewa, Kresna dan Baladewa.
Hingga akhirnya para Pandawa dan dua kerajaan lainnya memutuskan membebaskan raja-raja yang menjadi tawanan Prabu Jarasanda. Melalui pertempuran sengit, Prabu Jarasanda berhasil ditaklukkan dan 97 raja yang dijadikan tawanan akhirnya dibebaskan.
Dengan kemenangan tersebut, akhirnya mereka bergabung mengikuti “Sesaji Raja Suya” sebagai wujud syukur Pandawa yang telah berhasil mendirikan Amarta.
Dalam pengamatan wartawan, acara yang dihadiri jajaran Forkopimda, Direktur BUMD, Kepala OPD, para Camat, Kepala Desa, dan masyarakat Kabupaten Banjarnegara itu, meskipun diguyur hujan, namun ratusan warga dengan antusiasmenya tetap ikut menyaksikan secara langsung tontonan wayang kulit hingga selesai sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto dalam sambutanya mengatakan, Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara tahun ini menurutnya berlangsung meriah.
Karena ada 20 rangkaian kegiatan yang telah dimulai sejak 12 Januari 2024 sampai dengan 11 Februari 2024 dan akan berakhir tanggal 6 Maret 2024 mendatang.
Peringatan Hari Jadi Banjarnegara selain pagelaran wayang kulit, memang banyak acara yang disajikan, seperti Lomba Disain Logo Hari Jadi, Pemecahan Rekor Muri olahan makanan dari umbi, Senam Sehat, Banjarnegara UMKM Expo dan Festifal Produk Lokal, Isbad Nikah dan Nikah Masal, Jamasan Pusaka, Festifal Read Aloud (Pembaca nyaring), Pentas seni dan Budaya, Gelar Musik Dangdut dan Fesen Show Eco Print dan terakhir Bazar/Bursa/ Pameran Buku tahun 2024.
Menurut Pj Bupati, semua merupakan penghormatan untuk leluhur, penghargaan para pemimpin Banjarnegara, melestarikan kebudayaan, adat dan tradisi daerah serta memberikan hiburan kepada masyarakat dan untuk pengembangan potensi daerah guna peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kami berharap peringatan hari jadi kabupaten banjarnegara yang di gelar setiap tahun ini akan meningkatkan rasa kecintaan dan handarbeni serta bangga akan jati dirinya sebagai “wong” Banjarnegara yang senantiasa menjunjung tinggi sikap keterbukaan , kebersamaan, dan kekeluargaan,” pungkas Tri Harso. (Gunawan)
