Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Inovasi baru dalam dunia pendidikan kembali hadir dari Institut Agama Islam (IAI) At-Taqwa Bondowoso. Para mahasiswa di institusi ini telah berhasil menyelesaikan ujian tugas akhir mereka dengan cara yang unik dan berbeda. Alih-alih menulis skripsi, mereka diberi kesempatan untuk menulis buku sebagai pengganti tugas akhir mereka.
Program ini merupakan bagian dari upaya IAI At-Taqwa Bondowoso untuk mendorong kreativitas dan inovasi di kalangan mahasiswa. Menulis buku sebagai tugas akhir memberikan kebebasan lebih bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi topik yang mereka minati dengan cara yang lebih mendalam dan bermanfaat.
Rektor IAI At-Taqwa Bondowoso, Dr. Suheri, M.Pd.I, menyatakan bahwa kebijakan ini dirancang untuk memberikan alternatif bagi mahasiswa yang memiliki potensi dan minat khusus dalam penelitian aplikatif. “Kami ingin memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berinovasi dan mengembangkan proyek yang bermanfaat langsung bagi masyarakat, tanpa terbebani oleh format skripsi yang konvensional,” ujarnya. Rabu (8/6/2024).
Dr. Agus Fawait, M.Pd.I selaku Wakil Rektor 1 menyampaikan bahwa program ini telah dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih relevan dan aplikatif bagi mahasiswa. “Kami ingin mahasiswa kami tidak hanya terampil dalam penelitian akademik, tetapi juga mampu menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Menulis buku memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan ide-ide mereka secara lebih komprehensif dan praktis,” ujarnya.
Salah satu mahasiswa yang telah lulus dengan menulis buku adalah Nur Fadilah yang bukunya berjudul “Pernak-Pernik Dawuh Abah Drs. KH. Imam Barmawi Burhan Syi’ar Abah dalam Membumikan Al-Qur’an” telah mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan.
“Saya merasa lebih termotivasi dan tertantang dengan tugas ini. Menulis buku memberikan saya ruang untuk mengeksplorasi topik dengan lebih luas dan mendalam. Saya berharap karya ini bisa menjadi referensi bagi banyak orang,” ungkap Nur Fadilah.
Muhammad Alwi yang juga lulus tugas akhir dengan cara menulis Buku dengan Judul “Panduan Memahami Nahwu Terjemah dan Penjelasan Nadzam Imrithi”, menyatakan bahwa merasa sangat terbantu dengan kebijakan ini. “Proyek penelitian yang saya kerjakan memberikan pengalaman langsung di lapangan, manfaat dan dampak dari penelitian ini lebih bermanfaat kepada masyarakat khususnya para santri di pesantren,” katanya.
Program ini tidak hanya mendapatkan respon positif dari mahasiswa, tetapi juga dari para dosen dan akademisi lainnya yaitu Rusydi, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing sekali Kaprodi PAI, menyatakan bahwa pendekatan ini memungkinkan penilaian yang lebih holistik terhadap kemampuan mahasiswa. “Menulis buku menuntut kemampuan analisis, sintesis, dan penulisan yang tinggi. Kami sangat bangga dengan capaian para mahasiswa,” ucapnya.
Dengan inovasi ini, IAI At-Taqwa Bondowoso berharap dapat terus berkontribusi pada pengembangan pendidikan yang lebih kreatif dan aplikatif. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya untuk mengadopsi pendekatan serupa demi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.(*)