Bndowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID -Mohammad Baqir atau akrab disapa Gus Baqir menjadi sorotan belakangan ini. Hal itu terjadi setelah Gus Baqir resmi mendampingi Calon Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto menjadi Calon Wakil Bupati Bondowoso 2024.
Lantas siapa Mohammad Baqir atau Gus Baqir? Ia merupakan cucu KH Utsmani, pendiri salah satu pondok pesantren tua di Bondowoso bernama Pesantren Salafiyah Al Utsmani.
Pesantren yang saat ini memiliki ribuan santri ini berada di Dusun Beddien, Desa Jambisari, Kecamatan Jambisari Darussholah. Di lingkungan masyarakat, lembaga pendidikan Islam ini dikenal dengan sebutan Pondok Pesantren Beddien.
Gus Baqir merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara putera KH Ghazali Utsman. Ia juga merupakan satu-satunya laki-laki di antara 2 saudaranya.
Anak muda kelahiran 10 April 1998 yang juga alumni Ponpes Sidogiri, Pasuruan, tersebut saat ini sedang menempuh pendidikan S-2 di Universitas Islam Negeri KH Ahmad Siddiq (UINKHAS) Jember.
Selain menempuh pendidikan, Gus Baqir saat ini juga mengajar di pesantren peninggalan kakeknya tersebut. Ia mengampu beberapa mata pelajaran. Termasuk beberapa mata kuliah di perguruan tinggi yang ada di lingkungan pondok pesantren tersebut. Gus Baqir saat ini juga menjadi Kepala Tarbiyah Pesantren Beddian.
Dalam kesehariannya, Gus Baqir dikenal di kalangan santri dan lingkungan pesantren yang didirikan pada tahun 1929 itu sebagai seorang yang memiliki karakter kuat dan berjiwa pemimpin. Tetapi tetap rendah hati dan selalu bersahaja.
Terbukti, ia lebih sering menggunakan sepeda motor butut Honda 70 sebagai sarana transportasi untuk beraktivitas di lingkungan sekitarnya.
Kesederhanaan Gus Baqir juga tampak sejak masa sekolah hingga perguruan tinggi. Misalnya, saat menempuh pendidikan S-1 di Banyuwangi, ia rela naik sepeda motor pulang pergi.
Tentang politik, Gus Baqir mengaku sebelumnya sama sekali tak memiliki niat untuk terjun ke ranah politik. Ia hanya akan ingin mengabdikan pada kepentingan pendidikan, terutama di pesantrennya, serta masyarakat.
“Tapi karena kemudian ada yang meminta dan mendorong, ya mau gimana lagi. Toh, semuanya juga merupakan amanah demi kemaslahatan umat,” ujar Gus Baqir, saat berbincang santai di rumahnya.
Meskipun Gus Baqir tidak memiliki latar belakang politik, namun alasan itulah diduga membuatnya menjadi sosok yang menarik untuk diusung sebagai calon pemimpin di Kabupaten Bondowoso.
Saat ditanya tentang visi dan misi sebagai calon wakil bupati, Gus Baqir mengaku bahwa jika masyarakat mempercayainya sebagai wakil bupati, ia tetap akan mengutamakan kepentingan masyarakat.
“Ini juga bagian dari ikhtiar berbuat untuk masyarakat.Agar masyarakat, terutama kalangan muda, dalam menghadapi era digital,” ungkap Gus Baqir.
Gus Baqir meyakini, di era milenial ini tantangan ke depan akan lebih kompleks di tengah merebaknya arus digital.
“Terpenting, arus globalisasi di era milenial harus dilandasi kekuatan moral sebagai dasar. Sehingga, mampu bersaing tapi tetap santun, dan sukses,” pungkas Gus Baqir.
Pemilihan Gus Baqir sebagai calon wakil bupati menunjukkan keseriusan Bambang Soekwanto calon bupati yang berpasangan dengannya, dalam mencari sosok yang mampu diterima oleh berbagai kalangan. Keputusan ini juga menunjukkan komitmen Bambang untuk membangun Bondowoso dengan pendekatan yang inklusif dan didasari nilai-nilai keagamaan.
Sebagaimana diketahui, Bambang-Gus Baqir atau disingkat pasangan (BAGUS) diusung oleh koalisi partai yang pernah memenangkan pemilihan Bupati 2018 silam yakni PPP dan PDI Perjuangan, selain kedua partai tersebut ada juga Demokrat dan PKS yang dari awal mengusung pasangan BAGUS, ditambah PAN, PBB dan Gelora sebagai energi kekuatan.