Banyuwangi, LENSANUSANTARA.CO.ID – Sejak dimulainya Program Petakan, Sisir, Advokasi, dan Registrasi (PESIAR) pada tahun 2023, BPJS Kesehatan Kantor Cabang Banyuwangi terus menggencarkan program PESIAR di desa-desa dan mengoptimalkan fungsi perangkat desa sebagai bagian dari Program PESIAR dengan menjadikan mereka sebagai Agen PESIAR. Hal ini dilakukan dengan memberikan pembekalan materi kepada sejumlah 44 desa dari Kabupaten Banyuwangi pada Kamis (06/02).
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya mendorong optimalisasi penyebaran informasi mengenai Program JKN kepada masyarakat sekaligus memaksimalkan peran Agen PESIAR dalam menjalankan tugasnya.
Kegiatan dibuka oleh Plt. Kepala Bidang Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Banyuwangi, Ida Fauziah. Ida menyampaikan bahwa program PESIAR diluncurkan untuk memastikan semua masyarakat menjadi peserta BPJS Kesehatan, sehingga mereka mendapatkan layanan JKN, dan dapat memperluas cakupan kepesertaan.
“Salah satu tugas dari Agen PESIAR ini adalah mensosialisakan manfaat dari program JKN, agar masyarakat tahu dan mendaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan. Agen PESIAR akan sering melakukan pemetaan penduduk, advokasi dan administrasi lain sebagainya, serta harus memastikan seluruh masyarakat di wilayah desa agen PESIAR menjadi peserta BPJS Kesehatan sesuai dengan segmentasinya,” jelas Ida.
Ida menambahkan bahwa kesehatan merupakan perhatian nasional, yang memerlukan usaha bersama untuk mewujudkannya. Keberhasilan Agen PESIAR akan memberi dampak pada keberlangsungan program JKN dan juga mendukung upaya peningkatan kesejahteraan dan kualitas kesehatan masyarakat di tingkat desa dengan adanya peran aktif dari perangkat daerah dan aparat desa yang terlibat dalam ekosistem Program PESIAR untuk bersama menjalankan peran optimal sesuai fungsinya.
“Untuk peserta yang tidak mampu, agar diajukan menjadi peserta penerima bantuan pemerintah, untuk masyarakat yang mampu, agar diarahkan mengikuti kepesertaan BPJS Kesehatan mandiri atau yang berbayar.
Kesehatan masyarakat menjadi hal utama dari seluruh program nasional yang ada di Indonesia, selamat bertugas, dipahami apa yang harus dilakukan, selamat mengikuti pembekalan, jangan ragu untuk bertanya. Keberhasilan dari program PESIAR, menjadi tanggung jawab bersama seluruh pelaksana program PESIAR di desa,” tegas Ida.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala BPJS Kesehatan Banyuwangi, Titus Sri Hardianto menyampaikan Agen PESIAR Desa merupakan perpanjangan tangan BPJS Kesehatan di desa-desa yang berperan sebagai penghubung antara BPJS Kesehatan dengan masyarakat, khususnya dalam hal edukasi, sosialisasi, serta bantuan administrasi terkait Program JKN. Dengan adanya Agen PESIAR, informasi dan layanan JKN diharapkan dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat desa, yang mungkin memiliki keterbatasan akses ke pusat layanan BPJS Kesehatan.
“Tahun 2025 ini, jumlah Agen PESIAR bertambah sebanyak 44, sehingga secara keseluruhan terdapat 65 Agen PESIAR di Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, masih ada 24 desa yang sedang dalam proses PKS. Optimalisasi fungsi Agen PESIAR dihadirkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Program JKN. Selain itu, mereka juga berperan dalam mempercepat proses pendaftaran, memperluas cakupan JKN, serta meningkatkan kepuasan layanan. Agen PESIAR akan bertugas untuk merekrut peserta dan memvalidasi data peserta yang ada di desa masing-masing,” ujar Titus.
Salah satu agen PESIAR dari Desa Sempu, Sugiyono, hadir pada pembekalan Agen PESIAR dan berbagi pengalamannya menjadi Agen PESIAR. Menurutnya dengan adanya Agen PESIAR, masyarakat di desa lebih mudah mengakses informasi dan layanan JKN, sehingga cakupan dan efektivitas program ini dapat terus meningkat.
“Saya senang bisa membantu warga saya, karena jarak dari Desa Sempu ke Kota Banyuwangi itu sekitar satu jam, ada juga warga yang tidak punya kendaraan, tidak punya HP, sehingga akses mereka terbatas. Sekarang, dengan saya menjadi Agen PESIAR, saya dapat membantu warga melakukan proses administrasi BPJS Kesehatan tanpa harus datang ke Kantor BPJS Kesehatan. Semua itu berproses, dan kadang jika ada hal yang tidak saya pahami, saya langsung berkonsultasi dengan petugas BPJS Kesehatan hingga akhirnya paham dan terselesaikan” cerita Sugiyono.
