Bisnis

Mengintip Peluang Bisnis dari Peternakan Bebek Petelur di Sidowayah Rembang

×

Mengintip Peluang Bisnis dari Peternakan Bebek Petelur di Sidowayah Rembang

Sebarkan artikel ini
Ngadiran peternak bebek petelur saat ditemui di kandang miliknya (Foto: Putra/ Lensa Nusantara)

Rembang, LENSANUSANTAR.CO.ID – Bebek merupakan salah satu hewan yang banyak digemari oleh masyarakat. Selain memiliki daging yang lembut dan berserat, bebek juga memiliki telur yang digemari masyarakat. Keberadaan bebek dapat dimanfaatkan sebagai ladang bisnis.

Example 300x600

Pasalnya, saat ini permintaan telur bebek sangat besar di pasaran.Terlebih, saat ini banyak sekali peternak bebek yang menjual telur bebek di pasar, kadang juga diambil langsung sama bakul (pedagang) baik di wilayah perkotaan maupun wilayah pedesaan.

Tak heran, jika saat ini banyak masyarakat yang melirik bebek untuk diternak, agar bisa memperoleh keuntungan yang lebih. Salah satunya, Ngadiran, warga di Kelurahan Sidowayah, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, yang mulai menggeluti bisnis peternakan bebek petelur, sejak dua puluh tahun silam.

BACA JUGA :
Warga Rembang Antusias Tonton Kirab Sedekah Laut Desa Tasikagung

“Saya ternak bebek petelur ini sudah dua puluh tahun, ternak bebek petelur sebenarnya mudah. Tetangga-tetangga juga sudah banyak yang ternak ada yang berhasil ada juga yang kurang beruntung” ujar Ngadiran kepada Lensa Nusantara, Rabu (30/4/2025).

Menurut pengakuannya, selama dua puluh tahun menekuni usaha ini, keuntungan yang diperolehnya cukup banyak. Pasalnya, bebek jenis petelur tersebut berumur 6 bulan sudah mulai produksi, telur sudah siap dipanen dan dijual dengan harga Rp2.200 – Rp2.300 per telur

Kendati demikian, ia mengaku jika kesulitan yang dihadapi saat ini ada pada harga pakan yang terlalu mahal. Pasalnya, kini harga sentrat satu karung di pasaran dijual dengan harga Rp460 – Rp470 ribu.

BACA JUGA :
Rekrutmen PPPK, DPRD Rembang Segera Gelar Audiensi, OPD Diminta Transparan

“Kesulitannya itu di makanannya, karena harga sekarang mahal sekali,” paparnya

Dengan tingginya harga sentrat, Ngadiran berinisiatif mencampur makanan bebeknya dengan limbah ikan kapasan yang ia beli dengan harga Rp200/kg ditambah katul (dedak), karak ( nasi yang dikeringkan), dan sentrat digiling dengan mesin penggiling.

Ngadiran menambahkan masalah cuaca, kalau dingin bebek bisa stress akhirnya nafsu makannya berkurang, bisa sakit, dan tidak mau bertelur,”ungkapnya.

Dalam membudidayakan bebek petelur ini sendiri, biasanya pria berusia 64 tahun ini memberi makan 400 hewan ternaknya sebanyak dua kali dalam sehari, yaitu pagi dan sore hari. Selain itu, agar bebek dapat bertelur secara rutin, perawatan yang diperlukan yaitu menjaga kebersihan kandang.

BACA JUGA :
Bupati Harno: Desain Pembangunan Pasar Kota Rembang Dibikin Bertingkat, Ada Basement

Pasalnya, kondisi kandang yang bersih dapat menghindarkan bebek dari penyakit. Disamping itu, pemberian pakan berkualitas, pemberian minum dan tambahkan suplemen vitamin juga diperlukan dalam budidaya bebek petelur ini.

Dia menambahkan untuk setiap harinya, Ngadiran bisa memanen telur bebek sekira 200an telur per hari.

Perlu diketahui Ngadiran juga menjadi anggota kelompok ternak bebek petelur yang diberi nama “Kelompok Lestari kata dia, kelompok ternaknya pernah menjadi juara III tingkat Nasional kategori bebek petelur, untuk Kabupaten juara I,”pungkasnya