Situbondo, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemkab Situbondo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat berkolaborasi dengan John Fawcett Foundation (JFF) menyelenggarakan bakti sosial (Baksos) operasi katarak dan pembagian kacamata gratis, Selasa, 06 Mei 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Diskes Situbondo.
Kepala Dinkes Kabupaten Situbondo, dokter Sandy Hendrayono mengatakan, bahwa Baksos operasi katarak dan pembagian kacamata gratis ini mengusung tema Sinergi Melayani Masyarakat Situbondo, Cegah Kebutaan dengan Operasi Katarak (Soca Terak). “Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, terhitung mulai hari ini,” ucapnya.
dokter Sandy menyampaikan, data dari Dinkes Situbondo ada sekitar 800 masyarakat yang mendaftar sebagai peserta Baksos Soca Terak. “Sebanyak 300 pasien penderita mata katarak serta 500 pasien penyakit mata yang membutuhkan kacamata,” katanya.
Ia melanjutkan, dengan adanya Baksos operasi katarak dan pembagian kacamata gratis ini diharapkan mampu mengurangi penderita penyakit mata di Kabupaten Situbondo yang jumlahnya mencapai ribuan.“Saat ini, setidaknya ada 7.000 penderita penyakit mata,” bebernya.
Menurutnya, Baksos Soca Terak ini sangat penting dalam mencegah kebutaan. Selain operasi katarak gratis, kata dokter Sandy, Dinkes Situbondo juga melayani pemberian bola mata palsu dan pemberian kacamata secara gratis.
“Semoga kepedulian Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo terhadap pengobatan gratis operasi katarak kepada masyarakat ini bermanfaat. Dan angka kebutaan akibat penyakit katarak ini bisa kita tekan bersama-sama,” tegas dokter Sandy.
Mantan Direktur RSUD Asembagus ini menjelaskan, peserta Baksos Soca Terak tersebut tersebar di 132 desa dan 4 kelurahan. “Mereka mendaftar melalui puskesmas-puskesmas yang tersebesar di 17 kecamatan, Kabupaten Situbondo,” bebernya.
Sementara itu, salah seorang peserta operasi mata katarak gratis, Sadiman menyatakan, proses operasi katarak tidak berlangsung lama. Hanya sekitar belasan menit saja. “Gak lama tadi, tiba-tiba sudah selesai.
Ia mengaku sudah lama menderita penyakit katarak. “Ya, sudah cukup lama, tapi saya lupa sejak kapan,” imbuhnya.
Sadiman mengaku sebenarnya, ia tidak ingin mengoperasikan matanya. “Niat saya mau ngambil kacamata. Tidak tahunya saya dioperasi karena katarak di matanya sudah parah dan harua dioperasi,” pungkasnya. (*)