Edukasi

Efek Negatif Konsumsi Daging Kambing untuk Kesehatan

115
×

Efek Negatif Konsumsi Daging Kambing untuk Kesehatan

Sebarkan artikel ini
Sate Kambing
Ilustrasi Sate Kambing

Siapa Sih yang Bisa Nolak Sate Kambing?

Kita semua pasti setuju—daging kambing itu lezat banget. Apalagi kalau dibakar jadi sate, gulai, atau tongseng, aroma dan rasanya bikin susah berhenti. Tapi sayangnya, nggak semua yang enak itu baik untuk kesehatan, terutama kalau dimakan secara berlebihan.

Example 300x600

Yup, di balik kenikmatannya, daging kambing bisa memberikan efek negatif bagi tubuh, lho. Bukan berarti kamu harus berhenti total makan daging kambing, tapi kamu perlu tahu risikonya supaya bisa menyantapnya dengan bijak.

1. Meningkatkan Risiko Kolesterol Tinggi

Daging kambing tergolong daging merah, yang secara alami mengandung lemak jenuh. Lemak jenis ini bisa:

  • Meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah
  • Memicu penumpukan plak di pembuluh darah
  • Menyebabkan penyakit jantung koroner

Apalagi kalau kamu makannya dalam bentuk olahan berlemak seperti gulai kambing yang penuh santan. Wah, itu kombinasi yang bisa bikin kolesterol langsung naik!

Tips:

Kalau kamu punya riwayat kolesterol tinggi, batasi konsumsinya dan pilih bagian daging yang lebih sedikit lemaknya.

2. Bisa Picu Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Meski daging kambing bukan penyebab langsung hipertensi, kandungan lemak dan purin di dalamnya bisa memengaruhi tekanan darah, terutama kalau kamu:

BACA JUGA :
Cara Menghindari Efek Negatif pada Daging Kambing
  • Makan dalam jumlah banyak
  • Ditambah nasi, sambal, kerupuk, dan minuman manis (ya ampun, lengkap banget ya)
  • Sudah punya riwayat hipertensi sebelumnya

Purin juga bisa meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, yang pada akhirnya berpengaruh ke kerja ginjal dan tekanan darah.

3. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Konsumsi lemak jenuh dari daging kambing bisa menyebabkan:

  • Penyumbatan pembuluh darah
  • Pembesaran jantung
  • Peningkatan risiko stroke dan serangan jantung

Apalagi kalau kamu jarang olahraga dan gaya hidupmu kurang sehat, risiko ini makin besar. Daging kambing tinggi lemak dan kalori, yang kalau tidak dibakar dengan aktivitas fisik, bisa menumpuk jadi masalah serius.

4. Memicu Asam Urat

Buat kamu yang punya riwayat asam urat, sebaiknya waspada. Daging kambing mengandung zat purin yang bisa:

  • Diubah menjadi asam urat oleh tubuh
  • Menumpuk di persendian dan menyebabkan nyeri sendi
  • Memicu peradangan dan pembengkakan (khususnya di jempol kaki)

Meski tidak separah jeroan, tetap saja, kalau dikonsumsi rutin dan banyak, bisa bikin asam urat naik.

BACA JUGA :
Tips Ampuh Agar Jantung Tetap Sehat

5. Menyebabkan Gangguan Pencernaan

Konsumsi daging kambing berlebihan bisa membuat sistem pencernaan kamu kewalahan, apalagi:

  • Kalau dimasak dengan cara yang berat seperti digoreng atau bersantan
  • Kalau kamu punya lambung sensitif

Beberapa gejala yang mungkin muncul:

  • Kembung
  • Mual
  • Sakit perut
  • Konstipasi (sembelit)

Dan ingat, sistem pencernaan setiap orang berbeda. Ada yang langsung “protes” meski cuma makan sedikit, ada juga yang kuat makan banyak.

6. Beresiko untuk Ibu Hamil dan Lansia

Meskipun ibu hamil boleh mengonsumsi daging, daging kambing sebaiknya:

  • Dibatasi, karena bisa memicu tekanan darah naik
  • Dimasak matang sempurna, karena risiko bakteri seperti toxoplasma

Untuk lansia, metabolisme tubuh yang sudah melambat membuat konsumsi daging merah seperti kambing jadi lebih berat untuk dicerna, serta bisa memperburuk kondisi kronis seperti jantung atau hipertensi.

7. Meningkatkan Berat Badan

Karena kalorinya tinggi dan seringkali dimasak dengan minyak atau santan, konsumsi daging kambing bisa bikin berat badan cepat naik. Dalam 100 gram daging kambing:

  • Kalori: ±143 kalori (tanpa lemak)
  • Lemak total: ±3 gram
  • Protein: ±27 gram

Tapi kalau kamu makan dengan nasi, kuah, sambal, dan minuman manis, jumlah kalorinya bisa melebihi 600–700 kalori per porsi!

BACA JUGA :
Tips Ampuh Agar Jantung Tetap Sehat

Kalau nggak diimbangi olahraga, ya siap-siap berat badan naik terus deh.

Jadi, Boleh Nggak Makan Daging Kambing?

Jawabannya: boleh banget, asal nggak berlebihan.

Berikut tips bijak mengonsumsi daging kambing:

  • Pilih bagian daging yang rendah lemak
  • Hindari memasak dengan santan atau digoreng
  • Jangan makan terlalu malam
  • Perbanyak sayur dan buah dalam satu porsi makan
  • Batasi porsinya (cukup 1–2 kali seminggu)
  • Minum air putih yang cukup

Penutup: Semua Kembali ke Pola Makan Seimbang

Daging kambing memang nikmat dan menggugah selera. Tapi seperti halnya makanan lain, kalau dikonsumsi secara berlebihan dan tidak seimbang, maka akan menimbulkan efek negatif bagi tubuh.

Kuncinya ada di pola makan seimbang, kontrol porsi, dan gaya hidup sehat. Sesekali makan sate kambing atau tongseng nggak akan langsung bikin kamu sakit. Tapi kalau jadi kebiasaan harian, ya siap-siap saja dengan risikonya.

Jadi, tetap bisa menikmati daging kambing kok, asal tahu batasnya. Yuk, lebih cerdas dan bijak dalam memilih makanan!