Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kurangnya sosialisasi yang dilakukan Dinas Pendidikan Jawa Tengah tentang Sistem Penerimaan Siswa Baru (SMPB) Tahun 2025, membuat kelabakan sebagai siswa dan orang tua yang belum memahami tentang sistem atau jurnal yang diberlakukan tentang kuota yang saat ini diterapkan.
Dalam SMPB Tahun 2025 saat ini, memang ada beberapa aturan bagi para siswa yang bisa diterima di SMAN maupun SMKN.
Jalur yang diterapkan oleh Dinas Pendidikan Jawa Tengah pun dianggap sangat merugikan. Sehingga tidak sedikit wali murid di Kabupaten Banjarnegara mengeluhkan, karena akibat aturan banyak anak yang tergeser menjelang penutupan Pendaftaran SMPB yang akan di tutup hari ini, Rabu, 18 Juni 2025 pukul 17.00 WIB sebagai batas akhir.
Sedangkan sistem dalam pendaftaran SMPB untuk SMKN ada empat jalur yaitu Seleksi Prestasi, Seleksi Prestasi Khusus, Seleksi Afirmasi dan Domisili, sedangkan untuk SMAN ada lima syarat yang diberlakukan yaitu, Jalur Prestasi, Afirmasi, Mutasi, Domisili Khusus dan Domisili Reguler.
” Saya mental semua ini mendaftar di tiga sekolahan Negeri, karena katanya kurang, kan itu nilainya 8,04, mau lewat jalur Afirmasi di data katanya tidak masuk, makanya bingung sudah ke tiga sekolahan mental semua,” jelas siswa Syaira, salah satu siswa yang tidak lolos dalam seleksi, Rabu, (18/6/2025).
Meskipun Dindikpora Jawa Tengah sudah mengeluarkan statemen jika pendaftaran dan pemilihan sekolah masih berlangsung, calon murid dapat mengganti pilihan SMA maupun SMK yang mereka inginkan jika namanya tergeser dari sekolahan yang di inginkan, namun hal itu tidak serta merta bisa membuat aturan itu dianggap pro untuk masyarakat, faktanya dilapangan banyak ditemukan permalasahan, salah satunya ketidak tahuan para siswa baru dan wali murid tentang sistem tersebut.
Sementara menurut salah satu Kepala Kesiswaan SMKN di Banjarnegara berinisial AB juga beranggapan, bahwa sistem SMPB Tahun 2025 dianggap carut marut, karena dalam proses perjalanan kurang di sosialisasikan ke sekolahan-sekolahan SMP maupun MTs.
”Tahun ini sangat carut marut bagi kami, soalnya dari pusat sendiri kurang dalam mensosialisasikan terkait SMPB ke sekolahan SMP maupun di MTs, aturannya sangat ribet, aslinya kami juga kasihan melihat siswa yang tergeser, tapi bagaimana lagi, ini sudah keputusan dari Dinas Pendidikan Jawa Tengah,” jelas AB.
Dalam SMPB Tahun 2025, siswa yang mendaftar lewat jalur Afirmasi dianggap sangat merugikan.
”Untuk yang Afirmasi kan memang itu kita bisa lihat langsung di DTKS, disitu kan sudah ada golongannya masuk Tidak dan Ya, kalau ibarat orang kaya di DTKS ada datanya, kok memang itu sesusai Afirmasi, kami sendiri tidak bisa berbuat apa-apa, karena memang itu kan sistem dari sana, bukan sekolahan yang menentukan,” pungkas AB. (Gunawan).
Beranda
Pendidikan
Ruwetnya Syarat Sistem Penerimaan Siswa Baru Tahun 2025, Banyak Pendaftar di Banjarnegara Tergeser
Ruwetnya Syarat Sistem Penerimaan Siswa Baru Tahun 2025, Banyak Pendaftar di Banjarnegara Tergeser
Redaksi2 min baca
