Daerah

‎Penggunaan Matrial Proyek Labkesda Banjarnegara Diduga Tidak Sesuai RAB, PPK Bungkam

49
×

‎Penggunaan Matrial Proyek Labkesda Banjarnegara Diduga Tidak Sesuai RAB, PPK Bungkam

Sebarkan artikel ini
Penampakan papan proyek Labkesda senilai Rp 10 Miliar lebih milik CV Adi Luhung, Sabtu, 21/6/2025. Foto : (Gunawan/Lensa Nusantara).




‎Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Diduga, proyek pembangunan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Banjarnegara tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang tercantum dalam RAB yang ada.

‎Menurut RAB, seharusnya material pasir yang digunakan dalam pembangunan ada dua pilihan, yaitu Pasir Kali Sapi atau Pasir Tambi, namun dari hasil penelusuran wartawan di lokasi pembangunan, terlihat menggunakan material Pasir Cuci yang diambil dari Wanadri.

‎Tidak hanya itu, terlihat juga dilokasi proyek, sejumlah pekerja juga terlihat tidak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD).

‎Dalam paan proyek yang terpasang dilokasi, pembangunan Labkesda Banjarnegara yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025, tender dimenangkan oleh Cv. Adi Luhung melalui proses lelang LPSE dengan nilai penawaran sebesar Rp10.253.543.660,94.

‎“Dari awal peletakan batu pertama sampai sekarang, material yang digunakan adalah pasir cuci dari Wanadri, namun kami akan melakukan permohonan resmi kepada dr. Ery Rosita selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk mengganti spesifikasi pasir tersebut,” pasal Said, selaku mandor proyek saat ditemui dilokasi, Sabtu, (21/6/2025).


‎Sementara menurut pihak konsultan pengawas Arif alias Ucil dari PT Senihasta Graha Desain saat ditanya beralasan pergantian material pasir telah dikomunikasikan kepada PPK, namun baru secara lisan dan belum mendapatkan persetujuan tertulis.

‎“Kami sudah memberitahukan kepada dr. Ery Rosita terkait pergantian material pasir. Meski belum ada izin resmi tertulis, beliau sudah menyetujui secara lisan penggunaan pasir cucian dari Wanadri sebagai pengganti pasir Kali Sapi dan pasir Tambi,” ungkap Arif Ucil.


‎Tidak hanya itu, menurut Ucil, dirinya menganggap pasir Kali Sapi dinilai kurang baik saat diuji coba, sedangkan untuk Pasir Tambi tidak cocok digunakan di daerah bawah, seperti lokasi pembangunan Labkesda saat ini yang berada di Timur Politeknik, Kelurahan Kenteng, Kecamatan Madukara.

‎“Pasir cucian dari Wanadri ini telah diuji coba di Pusat Studi Jasa Konstruksi (PSJK), dan hasilnya lebih baik dibandingkan pasir Kali Sapi,” beber Ucil.

‎Sementara, terkait sejumlah pekerja tidak mengenakan APD, pihak konsultan mengaku sudah memberi peringatan, “Sudah saya himbau agar menggunakan APD, namun para pekerja merasa tidak nyaman dan kepanasan,” ujar Ucil.

‎Sebagaimana diketahui, prosesi peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Banjarnegara, Indarto, pada Kamis (12/6/) lalu tentu menyalahi RAB yang ada, meskipun dengan alasan apapun.

‎Padahal Sekda Indarto berharap, pembangunan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bisa berjalan dengan lancar, tepat waktu, tepat mutu dan jangan sampai terkendala dan menjadi masalah.


‎Dengan adanya permasalahan tersebut Dihubungi wartawan melalui pesan Watshap, Kepala Dinas Kesehatan Banjarnegara dr. Ery Rosita selaku PPK enggan memberikan jawaban, padahal dalam bukti chat, pesan yang dikirim sudah dibaca.

‎Hingga berita ini ditayangkan, belum ada klarifikasi dari pihak PPK terkait penggunaan material yang berbeda dari RAB dan proses penggantian spesifikasi material secara administratif. (Gunawan).

BACA JUGA :
Proyek Pembangunan Rehab Pendopo Desa Pecoro Jember Mangkrak