Sidoarjo, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo berencana menata ulang Sentra Kuliner Gajahmada agar kembali ramai pengunjung. Kawasan kuliner yang sempat menjadi ikon jajanan malam Sidoarjo itu kini mulai sepi pembeli.
Keluhan soal kondisi tersebut sampai ke telinga Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana melalui media sosial. Seorang penjual nasi di stan bagian belakang menulis unek-uneknya soal minimnya pembeli dan stan kosong yang semakin banyak.
Menanggapi hal itu, Wabup Mimik langsung turun tangan. Sore hari, Senin (3/11), ia mendatangi langsung Sentra Kuliner Gajahmada milik Pemkab Sidoarjo. Ia berkeliling memeriksa satu per satu stan yang disewakan secara gratis kepada pelaku UMKM. Sejumlah pedagang ia tanya soal fasilitas air, listrik, hingga permodalan usaha.
“Nanti kita tata kembali agar ramai pembeli. Harus ada event di sini supaya Sentra Kuliner Gajahmada makin dikenal masyarakat luas,” ujar Hj. Mimik Idayana.
Ia menekankan pentingnya promosi digital untuk menarik perhatian masyarakat. Menurutnya, di era media sosial, daya tarik visual dan cerita di balik kuliner menjadi kunci.
“Kuliner yang paling menonjol harus kita tampilkan. Sekarang jamannya media sosial, kalau hanya menunggu pembeli tidak akan bisa. Kita mainkan medsos kita,” tegasnya.
Sentra Kuliner Gajahmada berdiri pada 2019 sebagai upaya Pemkab Sidoarjo menata pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di sepanjang Jalan Gajahmada, jalur protokol yang rawan macet. Saat diresmikan, seluruh stan berjumlah 80 unit terisi penuh, menjadi tempat berkumpul warga setiap sore hingga malam.
Namun, pandemi Covid-19 membuat kunjungan merosot tajam. Banyak stan ditinggalkan pemiliknya karena omzet turun. Kini hanya 42 stan yang masih aktif berjualan.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop UM) Sidoarjo, Amat Adi Subhan, mengatakan pihaknya terus berupaya menghidupkan kembali kawasan tersebut.
“Sejak awal, seluruh pedagang difasilitasi gratis, mulai listrik, air, hingga sewa tempat. Ke depan setelah ada appraisal, kami akan lelang tempat kosong agar bisa diisi pelaku UMKM baru,” jelasnya.
Ari, pemilik Warung Inyo, salah satu pedagang yang masih bertahan, menyambut positif rencana revitalisasi tersebut. Ia berharap langkah Wabup bisa membawa kembali masa kejayaan Sentra Kuliner Gajahmada seperti sebelum pandemi.
“Alhamdulillah Bu Mimik datang langsung. Beliau minta kita adakan event. Kemarin saya sempat buat acara tari-tarian, dan alhamdulillah pengunjung mulai naik,” katanya.
Pemkab Sidoarjo juga menyiapkan strategi promosi terpadu. Selain event rutin, akan dibuat konten digital untuk memperkenalkan menu andalan tiap stan, mulai dari sate, rawon, hingga jajanan khas Sidoarjo. Harapannya, sentra ini tak hanya menjadi tempat makan, tapi juga destinasi wisata kuliner keluarga. (Ryo)














