Pemerintahan

DispendukCapil Jember Terbitkan Akte Kematian Mencapai 60.000 Lembar

2075
×

DispendukCapil Jember Terbitkan Akte Kematian Mencapai 60.000 Lembar

Sebarkan artikel ini
Tampak Depan DispendukCapil Jember, Kamis (5/6/2025).(Foto: Badri/ Lensa Nusantara)

Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Jember terus berupaya memperbaiki akurasi data kependudukan, terutama terkait penduduk yang telah meninggal dunia namun masih tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Menurut kepala Dispendukcapil Jember Isnaini Dwi Susanti mengatakan, Hingga saat ini, tercatat baru sekitar 3 persen data kematian yang berhasil diverifikasi dan masuk ke sistem.

Example 300x600

“Pihaknya gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terkait pentingnya mengurus akta kematian,”ungkap Kadispendukcapil Jember.

BACA JUGA :
Peringati HUT RI ke-79, RSD Balung Jember Gandeng Pemerintah Kecamatan Mengadakan Lomba Senam Kreasi

Masih kata akrab di sapa Santi, data penduduk yang belum diperbarui bisa berdampak pada kebijakan distribusi bantuan sosial.

“Banyak warga yang tidak tahu kalau data orang meninggal tetap hidup di sistem jika tidak diurus akta kematiannya, ini berpotensi menyebabkan bantuan masih terus cair meskipun penerimanya sudah meninggal,”imbuhnya.

BACA JUGA :
Bea Cukai Jember Berhasil Capai Target Rp 1,18 Triliun

Total akta kematian yang sudah diterbitkan di Kabupaten Jember mencapai 60.000 lembar, namun, untuk masuk ke dalam DTKS verifikasi masih berjalan lambat.

“Salah satu tantangan yang dihadapi, adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk segera mengurus dokumen tersebut,”ungkapnya.

Tentunya kami pakai berbagai cara, mulai dari turun langsung ke desa, hingga mengedukasi masyarakat lewat media sosial seperti TikTok dan Instagram.

BACA JUGA :
Bupati Jember Sosialisasikan Bahaya NAPZA, Seks Bebas dan Pernikahan Usia Dini di SMA Negeri Arjasa

“Bahwa keakuratan data menjadi sangat penting, bukan hanya untuk kepentingan waris atau Taspen, tapi juga demi keadilan distribusi bantuan dari negara,”jelasnya.

Namun demikian, Santi mengaku tidak bisa memprediksi atau menentukan target pasti penyelesaian dari data kematian pada DTKS melainkan akan terus diupdate secara berkala.

“Peningkatan angka verifikasi secara bertahap, sambil terus menggencarkan layanan jemput bola ke wilayah-wilayah pelosok,”ujarnya.