Organisasi

Dorong Produk Lokal Naik Kelas dan Berdaya Saing, Bupati Sidoarjo Kukuhkan Pengurus Dekranasda 2025–2030

1002
×

Dorong Produk Lokal Naik Kelas dan Berdaya Saing, Bupati Sidoarjo Kukuhkan Pengurus Dekranasda 2025–2030

Sebarkan artikel ini
Dorong Produk Lokal Naik Kelas dan Berdaya Saing, Bupati Sidoarjo Kukuhkan Pengurus Dekranasda 2025–2030,

Sidoarjo, LENSANUSANTARA.CO.ID – Bupati Sidoarjo H. Subandi, S.H., M.Kn. secara resmi mengukuhkan Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sidoarjo Masa Bakti 2025–2030, dalam acara yang berlangsung khidmat di Pendopo Delta Wibawa, Jumat (7/11/2025).

Example 300x600

Pengukuhan ini turut dihadiri oleh Dirjen IKMA Kementerian Perindustrian RI sekaligus Sekjen Dekranasda RI, Ir. Reni Yanita, M.Si, Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan Kemenperin Budi Setiawan, S.T., M.M., Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, S.E., serta jajaran Forkopimda Sidoarjo, pimpinan OPD, dan para pelaku UMKM serta perajin lokal.

Dalam sambutannya, Bupati Subandi menegaskan bahwa pengukuhan ini bukan sekadar seremonial, melainkan langkah penting untuk memperkuat posisi Dekranasda sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam memajukan industri kerajinan dan ekonomi kreatif di Sidoarjo.

BACA JUGA :
Ditengah Berlangsungnya Gugatan Kades Perpanjang, 51 Kepala Desa di Banjarnegara Resmi Dilantik

“Dekranasda memiliki tugas mulia untuk membina, mendampingi, serta membuka akses bagi para perajin, khususnya pelaku UMKM, agar dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produknya. Dengan dukungan pelatihan, permodalan, dan pemasaran, produk-produk lokal Sidoarjo harus mampu menembus pasar nasional hingga internasional,” ujar Bupati Subandi.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mendorong transformasi ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.

Kabupaten Sidoarjo dikenal memiliki sejarah panjang dalam dunia kerajinan dan UMKM. Sejak era 1980-an, wilayah ini menjadi salah satu pusat industri rumah tangga terbesar di Jawa Timur, terutama dengan produk kulit Tanggulangin, batik khas Sidoarjo, serta bordir dan tenun yang kini mulai kembali diminati pasar muda.

BACA JUGA :
Kolaborasi PLKB, KUA, dan PUSKESMAS Membangun Kesadaran Remaja di SMPN 1 Satu Atap Botolinggo Bondowoso

Dalam konteks ini, Dekranasda berperan penting sebagai jembatan antara perajin dan kebijakan pemerintah, memastikan warisan budaya tetap lestari sambil menyesuaikan diri dengan tren modern dan kebutuhan pasar global.

“Sidoarjo memiliki potensi luar biasa. Kita punya batik dengan motif khas, bordir bernilai seni tinggi, serta produk kulit yang telah menembus pasar nasional. Dengan pembinaan berkelanjutan dan akses digital, para perajin kita bisa naik kelas dan mandiri secara ekonomi,” imbuh Bupati Subandi.

Ketua Dekranasda Sidoarjo yang baru dikukuhkan, dr. Hj. Sriatun Subandi, menyampaikan komitmennya untuk menjadikan Dekranasda sebagai wadah kreatif dan inovatif dalam memberdayakan perajin lokal.

“Dekranasda akan terus menjaga ciri khas budaya Sidoarjo dan mengembangkannya melalui karya-karya bernilai jual tinggi. Kami siap bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mendorong UMKM agar lebih maju dan berdaya saing,” ujarnya.

BACA JUGA :
UMKM Geluran Taman Sidoarjo Dapat Dukungan Wakil Bupati Mimik Idayana

Sriatun juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan program pembinaan desain, digitalisasi pemasaran, serta promosi berbasis pameran tematik untuk memperluas akses produk lokal Sidoarjo ke pasar nasional dan internasional.

Acara pengukuhan pengurus Dekranasda juga dirangkai dengan pembukaan Jambore Batik Jawa Timur ke-4 Tahun 2025, yang menghadirkan puluhan stan produk unggulan dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur.
Bupati Subandi bersama jajaran Forkopimda dan Dekranasda meninjau langsung hasil karya perajin lokal, mulai dari batik, kerajinan kulit, hingga produk kriya daur ulang yang ramah lingkungan.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Sidoarjo untuk mengangkat potensi lokal menjadi kekuatan ekonomi baru berbasis kearifan lokal dan kreativitas masyarakat.