Riau, LENSA NUSANTARA – Kepala Bappeda Litbang Kuantan Singingi, Provinsi Riau Maisir menyebutkan, Minggu, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2021 terjadi penurunan, hanya berkisar Rp1.084 Triliun. Salah satu penyebabnya adalah berkurangnya ansper dari pemerintah pusat.
“Khususnya, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) terhadap daerah berkurang hingga Rp201 miliar,” kata Maizir di Teluk Kuantan, Minggu.
Maizir mengatakan, sebelumnya ada asumsi bahwa transfer pusat ke daerah mencapai Rp. 1,285 Triliun, sehingga semua berjalan lancar, dengan terjadi pengurangan itu sangat berpengaruh pada sejumlah program pembangunan, tentu semua merujuk sesuai alokasi APBD Tahun Anggaran (TA) 2021 mendatang.
Oleh karena itu, katanya, Saat ini Pemkab Kuansing melalui TAPD, sedang menyusun ulang rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2021 yang telah dibahas bersama DPRD Kuansing.
“Ini harus dilakukan penyesuaian, karena akibat kekurangan tersebut,” sebutnya.
Dijelaskannya, Pembahasan APBD 2021 berdasarkan Permendagri Nomor 90 Tahun 2019, terjadi perubahan terhadap nama program dan kegiatan, hal ini disesuaikan dengan kebijakan pemerintah pusat.
Begitu juga adanya perubahan terhadap kode rekening bank, tentu menyesuaikan.Oleh karenanya, berdampak kepada proses pembangunan Kuantan Singingi. (Asri).
