Cilacap, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terus berupaya meningkatkan produksi perikanan budi daya melalui penyediaan benih-benih berkualitas di Balai Benih Ikan (BBI).
“Hingga saat ini, kami memiliki tiga BBI yang tersebar di Majenang, Kesugihan, dan Nusawungu,” kata Kepala Bidang Perikanan Budi Daya Dinas Perikanan Cilacap Indarto di Cilacap, Jumat. (8/1/2021).
Ia mengatakan BBI Majenang dan BBI Kesugihan dikhususkan untuk penyediaan benih ikan air tawar seperti gurami, nila, dan lele.
Sementara BBI Nusawungu dikhususkan untuk penyediaan benih ikan air payau seperti nila salinitas dan udang galah.
Menurut dia, produksi benih dari setiap BBI selanjutnya didistribusikan ke pembudi daya ikan dalam rangka peningkatan produksi.
“Produksi benih di BBI Majenang dan BBI Kesugihan rata-rata satu juta ekor per tahun, sedangkan BBI Nusawungu baru mencapai 100 ribuan ekor karena baru dikembangkan,” katanya.
Terkait kondisi cuaca ekstrem, dia mengakui jika hal itu sempat berpengaruh terhadap sektor perikanan budi daya karena mengakibatkan banjir.
Akan tetapi dalam beberapa waktu terakhir, kata dia, dampak cuaca ekstrem sudah mulai berkurang.
Disinggung mengenai penyediaan benih sidat yang sudah banyak dibudidayakan di Cilacap, Indarto mengatakan hal itu pernah dilakukan di BBI dengan cara mengarantina benih hasil tangkapan pencari sidat sebelum dibudidayakan.
“Dulu, kami pernah mencoba di BBI Nusawungu dan BBI Kesugihan namun sekarang sudah tidak lagi karena pembudi daya sudah bisa melakukannya sendiri,” katanya.
Sebelumnya, Indarto mengatakan Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap pada tahun 2021 menargetkan produksi perikanan budi daya sebanyak 8.058 ton.
Sementara pada tahun 2020, dari target 7.656 ton dapat terealisasi sebesar 8.126 ton. (Nanang)
