Berita

Gelar Rembuk Stunting, Wabup Hasbulla : Perlu Diatasi Segera dan Kerjasama Semua Pihak

×

Gelar Rembuk Stunting, Wabup Hasbulla : Perlu Diatasi Segera dan Kerjasama Semua Pihak

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Kaimana, Hasbulla Furuada saat menyampaikan sambutan pembukaan pada Kegiatan Rembuk Stunting di Rumah Makan Belia Kaimana Jalan Utarum Kaki Air Kecil. (Foto: KEN / Lensa Nusantara)

Kaimana, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Kaimana melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Bidang Ekonomi Sosial Budaya dan Pemerintahan menggelar kegiatan rembuk stunting Tahun 2022.

Kegiatan tersebut dilaksanakan bertempat di rumah makan belia, jalan Utarum kaki air kecil, di hadiri Wakil Bupati Kaimana Hasbulla Furuada, Kadis Perindagkop dan UKMK Agustinus Janoma, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Usman Fenetiruma, Kabid Ekonomi Sosbud dan Pemerintahan Bappeda Litbang Muhammad Dain Werfete, dan peserta kegiatan kurang lebih 40 orang terdiri dari Pengurus PKK Kaimana, Staf lintas OPD, perwakilan Mahasiswa, dan tokoh masyarakat.

Example 300x600

Kegiatan Rembuk Stunting ini mengusung tema “Mewujudkan Generasi Kaimana Menjadi Generasi Bebas Stunting Untuk Kaimana Yang Lebih Baik”.

Wakil Bupati Kaimana Hasbulla Furuada dalam sambutanya mengatakan, mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselengaranya kegiatan Rembuk stunting Tahun 2022 di Kabupaten Kaimana.

“Semoga melalui kegiatan ini terciptanya komitmen bersama dari seluruh pihak yang hadir dalam penanggulangan permasalahan stunting di kaimana secara bersama, serta program yang telah dirancang dapat direaslisasikan dengan baik, seperti kita ketahui bersama bahwa persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional, yang tentunya menjadi kewajiban pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten/kota untuk mendukung kebijakan nasional dan memastikan kabupaten kaimana bebas stuntinng”, cap Wabup Hasbulla.

Wabup Hasbulla Furuada menyebutkan, stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat, namun juga berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal, Hal ini menyebabkan kemampuan mental belajar dibawah rata-rata, dan bisa berakibat pada prestasi sekolah yang buruk.

“Menurut WHO, batasan prevalensi stunting suatu wilayah sebesar 20 Persen, secara nasional di Provinsi Papua Barat berdasarkan data pemerintah provinsi tahun 2022 berada di atas angka nasional 26,2 persen, atau di perkirakan 26,819 anak yang tersebar di masing-masing kabupaten, kemudian diperkirakan Jumlah stunting di Kabupaten Kaimana pada angka 21,1 persen atau 588 anak mengalami stunting,” pungkas Wabup.

Lanjut Wabup Hasbulla, tingkat prevalensi stunting yang tinggi perlu diatasi segera dengan koordinasi dan kerjasama antara pemerintah daerah dan semua pihak yang terkait

“Perlu segera kita atasi bersama, baik pemerintah kabupaten dalam hal ini OPD, pemerintah desa, individu, komunitas, CSR, lembaga donor maupun swasta, harus bersinergi dan bersatu dalam upaya penanggulangan stunting, dukungan tersebut diantaranya melalui pembangunan air bersih, penyediaan pangan yang aman dan bergizi, dan utamanya pemahaman secara baik, serta kepedulian masing-masing individu, karena masalah gizi harus menjadi prioritas yang tidak boleh kita abaikan,” pintas Wabup.

Dia juga menegaskan, penanganan stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 73 tahun 2021 tentang percepatan stunting telah ditetapkan 5 pilar pencegahan stunting, anatara lain :

Pertama, peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di kementrian hingga pemerintah desa. Kedua, peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat. Ketiga, eningkatan konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sesitif di kementrian hingga pemerintah desa. Keempat, peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat. Kelima, penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi.

Kabid ekonomi Sosbud dan pemerintahan Bappeda Litabang Muhammad D, Werfete saat memberikan paparan materi menjelaskan gambaran jumlah keluarga beresiko stunting di Kabupaten Kaimana sebanyak 2.162 Jumlah keluarga yang tersebar di 7 distrik. (KEN)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.