Samarinda, LENSANUSANTARA.CO.ID – Ganti oli menjadi sebuah hal yang penting bagi para pemilik kendaraan. Ganti oli wajib dilakukan secara rutin dan berkala agar performa mesin selalu optimal. Ganti oli merupakan aktivitas yang harus diberikan penjadwalan teratur agar fungsi kendaraan dapat maksimal. Penjadwalan ganti oli juga perlu disesuaikan dengan jenis kendaraan yang dipakai serta jarak tempuh yang dilalui.
Kapan sih waktu yang tepat untuk Ganti Oli Motor?
Ganti oli pada motor harus kamu lakukan dengan teratur untuk menghindari kerusakan pada mesin. Waktu yang tepat untuk ganti oli bisa kamu ketahui dari ciri-ciri oli pada mesin motor kamu.
Berikut adalah ciri-ciri oli motor yang harus segera kamu ganti :
- Suara mesin lebih kasar
Suara mesin menjadi ciri yang paling utama untuk menentukan kapan kita harus ganti oli. Bunyi mesin yang lebih kasar ini disebabkan oleh kualitas oli yang sudah tidak bisa menghasilkan daya lumas yang baik sehingga gir transmisi terganggu. Daya lumas yang tidak baik akan menimbulkan suara mesin menjadi lebih kasar saat mesin di gas maupun saat mengoper gigi motor. - Mesin terlalu panas
Oli yang sudah terlalu lama tidak diganti akan menyebabkan daya hantar panas oli berkurang. Jika daya hantarnya berkurang, penyebaran panas pada mesin menjadi tidak merata. Saat kamu merasa motormu menjadi terlalu panas saat digunakan, kamu harus segera melakukan ganti oli. - Volume oli mesin berkurang
Biasanya volume oli pada mesin motor dengan kapasitas 150cc akan bervolume kurang lebih 1 liter. Namun jika volume sudah terlihat berkurang dari batas normalnya, segera lakukan ganti oli. Berkurangnya volume dapat terjadi tergantung dengan seberapa intens pemakaian motor. - Warna oli berubah menjadi hitam pekat
Oli mesin motor akan mudah berubah warna jika terlalu sering terkena panas sehingga akan menyebabkan timbulnya kerak pada mesin. Hal itu terjadi karena proses pembakaran. Jika oli motor kamu sudah terlihat seperti ini sebaiknya kamu segera ganti oli untuk menghindari turunnya daya lumas. Oli yang baru diganti akan berwarna coklat atau biru pekat, lalu jika oli sudah terlalu lama tidak diganti warnanya akan berubah menjadi hitam. Jika kamu tidak segera ganti oli, mesin motor bisa cepat aus karena oli tidak lagi memiliki kinerja yang maksimal pada proses pembakaran.
Ganti oli pada motor harus dilakukan secara rutin dan teratur. Hal ini berlaku untuk motor yang sering dipakai maupun yang jarang dipakai untuk menghindari kerusakan pada mesin. Motor yang jarang bahkan cenderung tidak pernah dipakai juga tidak boleh dibiarkan begitu saja karena oli yang dibiarkan terlalu lama pada motor dapat menyatu dengan mesin hingga kering dan berkerak. Jika hal ini terjadi, mesin pada motor tidak dapat bekerja dengan maksimal lagi.
Ganti Oli Motor Berapa KM?
Ganti oli pada motor dapat ditentukan dengan jarak tempuh yang sudah dilalui si motor. Biasanya untuk motor yang sering digunakan harus melakukan ganti oli setelah melalui jarak tempuh 2.500-3.000 km.
Ganti oli motor perlu dilakukan sebelum melewati jarak tempuh 3.000 km karena biasanya motor yang sudah melewati jarak tempuh tersebut belum mengganti oli selama 2 bulan. Lalu pada motor matic, biasanya batas jarak tempuh untuk melakukan ganti oli adalah setiap 2000 km.
Lalu untuk motor yang biasa menempuh jarak tempuh sejauh 200 km, kamu harus ganti oli setiap 2 minggu sekali. Dan untuk motor yang jarak tempuhnya 20-50 km sehari dapat dilakukan ganti oli setiap 2 bulan sekali. Hal ini dilakukan agar kondisi motor dapat lebih prima saat digunakan pada aktivitas sehari-hari.
Dampak Telat Ganti Oli Terlalu lama
Ganti oli yang terlalu lama dilakukan dapat berakibat fatal pada kendaraan kamu. Berikut adalah beberapa akibat yang dapat terjadi kalau kamu tidak melakukan ganti oli dengan teratur:
- Mesin menjadi panas.
Selain menjadi pelumas, oli pada mesin juga digunakan sebagai pendingin mesin. Oli mesin yang tidak diganti dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan mesin overheating dan akan mengalami panas berlebih. Jika dibiarkan terus menerus, mesin akan mengalami kerusakan yang fatal dan memberikan efek pada seluruh komponen yang ada di mesin bahkan yang lebih parah adalah terjadinya turun mesin. - Suara dan getaran pada mesin menjadi tidak nyaman.
Jika oli mesin tidak segera diganti, fungsinya sebagai pelumas akan tidak berfungsi lagi. Hal ini mengakibatkan gesekan pada mesin menjadi lebih besar sehingga berkendara menjadi tidak nyaman. - Pemborosan bahan bakar.
Oli yang tidak diganti terus menerus akan membuat kinerja mesin menjadi lebih berat dan membutuhkan tenaga yang lebih besar untuk bekerja. Semakin besar tenaga yang dibutuhkan maka semakin besar bahan bakar yang dibutuhkan. Maka segera lakukan ganti oli secara berkala untuk menghindari pemborosan bahan bakar.
Bagaimana Jika Kendaraan Jarang Digunakan?
Ganti oli tetap perlu dilakukan meski kendaraan jarang digunakan. Walau kendaraanmu jarang digunakan, kamu tidak boleh malas untuk selalu memperhatikan oli motor dan melakukan ganti oli secara teratur. Untuk kendaraan yang jarang dipakai, ganti oli dapat dilakukan setiap 6 bulan sesuai dengan masa simpan kendaraan. Lalu agar mesin tidak rusak, berikut beberapa hal yang perlu kamu lakukan untuk menjaga performa mesin :
- Panaskan kendaraan setiap hari
- Simpan kendaraan di tempat dengan suhu normal dan jangan simpan kendaraan dengan udara yang lembap
- Jika kendaraan akan disimpan dalam waktu yang lama, kamu harus menguras tangki bensin kendaraanmu
“Oleh karena itu lebih baik melakukan penggantian oli dan perawatan motor secara teratur sesuai dengan rekomendasi pabrikan, agar terhindar dari kerusakan pada mesin hingga menyebabkan turun mesin yang dimana biaya memakan biaya lebih besar. Serta pastikan menggunakan AHM Oil asli Honda,” ungkap Christianto Atmadibrata selaku Manager Spare Part Astra Motor Kaltim 2. (Haerul)