Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kerugian dampak kebakaran pasar Karangkobar beberapa waktu lalu yang dialami para pedagang ternyata nilainya sangat fantastis. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Indakop) Kabupaten Banjarnegara Adi Cahyono setelah dilakukan penghitungan.
Dari hasil identifikasi sementara yang dilakukan Pemda Banjarnegara, kerugian terhadap kerusakan bangunan pada Lokasi Los B tersebut mencapai Rp 45.735.000.000.
Dari jumlah total kerugian besar tersebut, dari 680 kios dan los, hanya 24 tempat yang masih bisa digunakan berjualan. Sedangkan untuk fasilitas umum seperti MCK rusak parah dan Mushola rusak ringan.
Dari total besarnya kerugian Rp 45.735.000.000, pedagang los sebanyak kurang lebih Rp. 25.660.000.000 dan yang menempati kios sebanyak sekitar Rp. 20.075.000.000.
Menurut Sekda Banjarnegara Indarto yang ditemui dikantornya mengungkapkan, dari total semua itu bisa saja masih ada perubahan, karena masih dilakukan pengecekan lagi.
“Dari jumlah itu masih ada perubahan-perubahan lagi, karena saat ini masih dilakukan pemeriksaan dan pengkajian oleh tim kebutuhan pasca bencana, yang akan menentukan hasilnya nanti,” jelas Indarto, Selasa, (21/5/2024).
Indarto juga menambahkan, setelah selesai dalam pengkajian, Pemda Banjarnegara akan mengambil langkah cepat agar para pedagang bisa secepatnya berjualan di pasar.
“Secara pribadi dan kedinasan saya sangat perihatin, ini merupakan cobaan dari Allah SWT untuk menguji kesabaran, nanti jangan sampai terulang lagi dan menyebabkan baru di evaluasi. Buat pedagang harap bersabar karena saat ini kami mencari solusi untuk para pedagang agar secepatnya bisa berjualan lagi, sata ini Pemda sudah mengambil langkah secepatnya,” tambah Indarto.
Sementara bagi para pedagang, Pemda Banjarnegara melalui Dinas Indakop sudah mendapatkan tempat untuk relokasi sementara bagi para pedagang.
“Untuk relokasi rencana kita akan tempatkan sementara di dekat kantor Damkar, jadi tidak jauh dari pasar yang terbakar, rencananya kan itu untuk terminal tapi akan kita fungsikan dulu untuk relokasi pedagang,” pungkas Indarto. (Gunawan)
