Berita

Penyerahan Insentif Secara Simbolis oleh Wali Kota Probolinggoo Hadi Zainal Abidin

×

Penyerahan Insentif Secara Simbolis oleh Wali Kota Probolinggoo Hadi Zainal Abidin

Sebarkan artikel ini

Probolinggo, lensanusantara.net – Giliran Nakes Dinkes dan Puskesmas se-Kota Probolinggo Terima Insentif beberapa waktu lalu tenaga kesehatan (nakes) yang menangani COVID 19 di RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo menerima insentif. Kamis (13/8), tiba giliran 80 nakes di lingkungan Dinas Kesehatan P2KB dan Puskesmas se-Kota Probolinggo dapat insentif periode bulan Maret, April dan Mei.

Penyerahan insentif secara simbolis oleh Wali Kota Hadi Zainal Abidin didampingi Sekda drg Ninik Ira Wibawati dilaksanakan di Puri Manggala Bakti. Nampak hadir Asisten Pemerintahan Paeni dan Plt Kepala Dinkes P2KB dr NH Hidayati serta perwakilan nakes.

Example 300x600

Dalam laporannya, Plt Kepala Dinkes P2KB dr NH Hidayati menjelaskan, insentif ini berasal dari anggaran Kementerian Kesehatan yang dicairkan ke Pemerintah Kota Probolinggo sebesar 60 persen dari PAGU yang ada. Kementerian mentransfer dana sebesar Rp 1.836.000.000 dibagi untuk nakes RSUD Rp 1.114.613.636 dan Dinkes-Puskesmas.

“Untuk Dinkes dan Puskesmas senilai Rp 663.635.997 yang diserahkan kepada 80 orang nakes. Nakes yang menerima terdiri dari dokter, perawat, bidan dan petugas tracing. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Wali Kota, Ibu Sekda selaku Ketua TAPD dan dinas terkait sehingga insentif nakes bisa diterima petugas,” ujar dr Ida-sapaan akrabnya.

1Sementara itu, Wali Kota Hadi Zainal Abidin menegaskan, selama ini nakes sudah melaksanakan tahapan dalam menangani COVID 10 sesuai aturan yang ada. Sejak awal tahun 2020 penyakit yang disebabkanvirus corona atau sudah menyebar di hampir seluruh negara di dunia. Sedangkan penyebaran terbesar di Kota Probolinggo terjadi pada Juli 2020.

Habib Hadi berpesan, komitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat harus terus dijaga. Nakes hingga tim tracing punya tantangan dan resiko yang tinggi saat menangani COVID 19 maka harus menerapkan SOP dan protokol kesehatan dengan ketat.

Saat ini yang terjadi, lanjut Habib Hadi, adaptasi tatanan kebiasaan baru banyak disalah artikan masyarakat. “Kebiasaan baru adalah menggunakan masker. Kebiasaan baru ada protokol kesehatan yang diikuti. Kita semua harus terus mengedukasi masyarakat tentang hal itu,” terangnya.

Dijelaskan juga oleh wali kota, tren perkembangan COVID 10 di Kota Probolinggo terlihat menurun sangat signifikan. Tingkat kesembuhan mencapai 80,9 persen. “Saat ini masih zona oranye, kami optimis akan terus turun trennya. Wilayah kota sudah banyak kelurahan yang petanya sudah hijau. Mudah-mudahan segera zona kuning dan kembali hijau,” harap Habib Hadi.

Habib Hadi terus mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol kesehatan. “Aktivitas boleh tapi tolong jaga diri, pakai masker. Kalau tidak (disiplin) jangan harap zona hijau dapat terwujud kembali,” tegasnya. (Tyara)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.

Tinggalkan Balasan