Bondowos, LENSANUSANTARA.CO.ID – Surahmad, 37 thn petani muda asal Desa tegal pasir Kecamatan Jambesari ini patut di teladani, di tengah pandemi covid 19 dan kesulitan pupuk ia berhasil meraup panen padi mencapai angka 11, 4ton/Ha bobot real.
Panen padi itu di hadiri Dinas Pertanian dan para penyululuh BPP Maskuning pada september lalu, sedangkan pada musim jagung kali ini, ia berhasil memanen jagung yang mencapai 4 ton glondong dalam areal seluas 2500m²(¼hektare) di desa tegal pasir Kamis (24/12)
“Untuk musim panen sekarang kami cukup puas dengan capaian produksi baik komoditi jagung ataupun padi, tapi tetap berupaya ditingkatkan lagi” jelasnya.
Ia menambahkan keberhasilan itu tidak lepas dari perhatian pemenuhan unsur hara dan kesuburan tanah, karena tanah adalah media tumbuh kembang tanaman, adakalanya tanaman diserang hama, karena kebutuhan unsur hara makro primer dan sekunder juga hara mikro tidak tersuplai cukup, akibatnya tanaman rentan.
Terkait kendala di masa pandemi covid 19 dan sulitnya mendapatkan pupuk akhir-akhir ini, ia mempunyai terobosan sendiri yang patut di contoh
“Petani tangguh selalu melihat peluang dibalik masalah, kalau sedikit mau kreatif tinggal manfaatkan limbah ternak untuk diolah menjadi pupuk organik, selain biaya murah bahan bakunya juga melimpah” ujarnya saat di temuai LensaNusantara di area lahannya
Ia juga memberikan motivasi pada semua elemen petani khususnya kaum milenial,
“Kalau pemuda tidak kita rangsang suka bertani, tunggu beberapa tahun kedepan petani akan terus berkurang dan kemungkinan kita adalah generasi petani yang terakhir” pungkasnya. (Ubay)
