Kaimana, LENSANUSANTARA.CO.ID – Setelah di umumkannya hasil CPNS Kabupaten Kaimana Formasi Tahun 20218, pada jumat 5 maret 2021 lalu, Puluhan Masyarakat Adat Kaimanma dalam hal ini Pencari Kerja (Pencaker) yang nama-namanya tidak lolos dalam seleksi tersebut, merasah tidak puas dengan hasil yang telah di umumkan oleh BKSDM Pemkab Kaimana, maka Puluhan masa yang tergabung dalam Gerakan Musyawarah Anak Adat Papua (GMAAP), sejak Senin (8/3) pukul 08.00 Wit, berkumpul di depan kantor Dewan Adat Kaimana (DAK), dan melakukan long march menuju kantor BKSDM Kabupaten Kaimana, guna mempertanyakan hasil CPNS tersebut.
Namun ketika masa sudah mendekati Kantor BKSDM, puluhan Personil Polres Kaimana, menghadang masa dan memberikan waktu kepada masa untuk menyampaikan aspirasi.
Candra Furima, selaku Koordinator Orasi, saat menyampaikan Orasi mengatakan bahwa aksi demo ini dilakukan Karen masyarakat pencaker tidak yang lolos dalam seleksi CPNS tersebut mesara ada kenjanggalan dalam proses seleksi.
“Karena ada kejanggalan dalam proses seleksi CPNS Kaimana Formasi 2018, sehingga kami melakukan aksi demo ke Kantor BKSDM ini guna mempertanyakan beberapa poin, yaitu perteama terkait hasil CPNS yang di rubah sesuai SK Perta, kemudian kedua terkait penilaian apa saja yang di pakai oleh pemerintah,kemudian tidak transparan terkait hasil nilai, sehingga meloloskan CPNS formasi 2018 ini, kemudian ketiga terkait formasi guru agama katolik yang sengaja ditiadakan, beberapa poin ini yang kami menuntut, agar Kepala BKSDM Kaimana untuk bisa menjelaskannya secara detail,”tegasnya.
Sementar Kepala BKSDM Kaimana, Olivia Ansanay, S.STP,MA, memimta agar masa menunjukan SK hasil Seleksi yang pertaman, baru dirinya bisa menjelaskan hasil seleksi CPNS yang baru di umumkan pada tanggal 5 Maret 2021 lalu.
“saya minta lihat SK yang pertama, baru saya bisa jelaskan tentang yang baru di umumkan, karena saya tidak tahu menahu tentang data atau SK yang pertama itu, karena data yang pertama itu hilang atau di curi kantor, kemudian data itu belum sah karena belum ada tanda tangan bupati, jadi saya minta bapak –Ibu, dapat data SK itu dari siap tolong kasih tahu nama oknumnya, baru saya bisa jelaskan perihal pengumuman yang sudah di umumkan itu,”Tegasnya.
Lanjut di katakan Olivia Ansanay bahwa terkait dengan Hasil CPNS 80 Persen OAP dan 20 Persen Non OAP, Dewan Adat Kaimana menyampaikan terima kasih, karena telah meloloskan sesuai formasi 80-20.
“kalau mau Tanya 80-20, ketika hasilnya kami tempel atau umumkan, maka Dewan Adat menyampaikan terima kasih, jadi kalau bapak-ibu , adaik-adaik tidak puas silahkan Tanya Dewan Adat, karena saya sebagai Plt BKPSDM Kaimana tidak tahu sama sekali tentang memutuskan, siapa-siapa saja yang akan lulus dan siapa- siapa yang nantinya tidak lulus, tetapi saya hanya sebagai juru ketik, saya bukan pengambil keputusan,”tegasnya lagi.
Setelah melakukan orasi di dengan Pihak BKPSDM, masa pun belum merasa puas kemudian lanjut melakukan orasi menuju kantor DPRD Kaimana, dan meminta DPRD untuk menghadirkan kepala BKPSDM, di DPRD guna memperjelaskan hasil tes CPNS tersebut.
Hingga berita ini di turunkan sebanyak 170 personil Polres Kaimana di kerakan untuk melakukan pengamanan pada aksi demo yang masih berlangsung menyampaikan aspirasi di ruang sudang DPRD kaimana.(Lks)