Banyuwangi, LENSANUSANTARA.CO.ID – Bangunan pertashop yang terletak di Dusun lidah, Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, di duga tidak memiliki kelayakan operasional oleh sebagian warga yang berdekatan dengan berdirinya bagunan tersebut.
Pasalnya, menurut warga yang engan di sebutkan jatidirinya menyebutnya, pihak pemilik pertashop tidak pernah meminta tanda tangan persetujuan lingkungan. Jum’at (22/10/2021)
Setelah Kepala BPH Migas mengimbau Pertamina agar membangun Pertashop dengan jarak minimal 10 km dari SPBU, atau 5 km dari SPBU mini terdekat. Jika tidak, dia mengancam akan membongkar atau memindahkannya. dikutip dari liputan6.com
Namun dari hasil penelusuran awak media dilapangan, diduga masih banyak pembangunan Pertashop yang tidak mengidahkan himbauan dari Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa.
Salah satu contoh pembangunan Pertasop jenis Gold dengan 210 meter persegi yang ada di Dusun Lidah, Gambiran. padahal 400 meter dari lokasi tersebut ada Pertamini.
Pemilik pertashop Agus saat di konfirmasi melalui sambungan WhatsApp mengatakan, Untuk izin pertashop ini sudah di ajukan pada bulan puasa kemarin ke pihak Desa Gambiran, dan untuk izin lingkungan tidak perlu melibatkan tanda tangan warga,” ujarnya
“Yang jelas izin pertashop ini sudah selesai, bahkan peralatan operasional pertashop dari pihak Pertamina sudah terpasang, kalau tidak ada izin, masak mau di respon oleh pihak Pertamina mas.” paparnya
Sementara camat Gambiran sendiri tidak banyak memberikan keterangan, dan hanya mengatakan agar kmenayakan hal tersebut ke pihak owner pertashop.
“Maaf lagi rapat dengan kabag hk dan tapemdes…. untuk pertashop,bmonggo bisa ke ownernya langsung dilokasi, yang lebih jelas,” kata Budiono camat Gambiran melalui pesan singkat WhatsApp.
Di tempat berbeda pihak pemerintah Desa Gambiran melalui sekertarisnya Binnar Cahya Putra, mengatakan, setau saya memang belum pernah ada izin masuk ke desa, ada masukpun seingat saya bukan pertashop melainkan permohonan untuk bangunan berupa pertokoan,” terang Binnar
” Selain itu, hingga saat ini belum ada info prihal kelanjutan pertashop tersebut, bahkan dari info masyarakat yang saya dapat saat ini bagunan tersebut sudah berdiri.” ungkapnya
Sementara itu, seorang warga yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, “intinya kami khawatir jika pembangunan Pertashop yang dekat dengan permukiman mas.” kata warga. (Fir)