Berita

Ketua DPRD Bondowoso Ngonjuk Bareng Sowangan Kironggo

×

Ketua DPRD Bondowoso Ngonjuk Bareng Sowangan Kironggo

Sebarkan artikel ini
Dari kiri, Kadisparbudpora, Mulyadi, Ketua DPRD H.Ahmad Dhafir, Kades Wonosuko Sapik Udin, beserta panitia Ngonjuk bareng Sowangan kironggo, di Lapangan Wonosuko Kec.Tamanan, Minggu (23/1/2022).

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID
Ketua DPRD Bondowoso H. Ahmad Dhafir  bersama kepala desa Wonosuko Sapik Udin, ngonjuk bareng dalam acara Kopdar akbar Sowangan Kironggo, bertempat di lapangan Wonosuko, Kecamatan Tamanan Bondowoso, Minggu (23/1/2022).

Example 300x600

Acara yang di inisiasi warga Wonosuko tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, pemuda dan olahraga Kabupaten Bondowoso.

Ketua DPRD yang sekaligus Ketua DPC PKB H. Ahmad Dhafir mengatakan, budaya ngonjuk layangan sebagai potensi yang dapat menyokong majunya pariwisata di Bondowoso.

Budaya lokal tanah Kironggo, kata H. Dhafir,  harus terus dikembangkan, asalkan dalam pengembangannya ada support atau dukungan dari Dinas Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora).

H. Dhafir menilai, dalam gelaran festival ngonjuk  bareng layangan berukuran besar yang mempunyai bunyi khas ini, ada nilai pelestarian budaya, oleh sebab itu, Dhafir berharap pemerintah Kabupaten Bondowoso bisa menjadikannya ajang festival ‘ngonjuk bareng’ tahunan.

“Ini even yang muncul dari masyarakat bawah, harus dilestarikan sebagai kebudayaan masyarakat di tanah Kironggo ini” ujar H.Dhafir.

Sementara itu, Kepala Disparbudpora Bondowoso, Mulyadi, menilai acara Ngonjuk bareng sangat identik dengan wisata. Sebab di dalamnya juga ada unsur budaya, bahkan olahraga. 

“Bahkan bukan hanya budaya. Olahraga juga. Itu narik-narik layangan besar begitu, olahraga,” ucap Mulyadi.

Melihat animo masyarakat yang amat besar, Mulyadi menyatakan kebiasaan Ngonjuk bareng oleh warga sudah layak untuk dieksplorasi. Rencananya, pihaknya ke depan akan mendorong pelestarian budaya Ngonjuk bareng dengan beberapa tambahan inovasi agar tampak lebih menarik.

“Apalagi di Bondowoso wisatanya lebih banyak menjual sumber daya alam, di situ bisa dikolaborasikan. Di kawah Wurung misal. Jika ada layang-layang begini pasti lebih menarik,” pungkasnya.

Acara ngonjuk bareng sowangan atau yang dikenal oleh masyarakat Bondowoso dengan nama ‘toancak’ (layangan besar yang berbunyi)  dihadiri para pecinta komunitas sowangan dari luar kota, seperti Banyuwangi, Situbondo, Jember Lumajang hingga Sidoarjo.

Reporter: Ubay

error: Content is protected !!