Daerah

Pedagang Musiman di Dairi Bagai Mendapat Durian Runtuh

×

Pedagang Musiman di Dairi Bagai Mendapat Durian Runtuh

Sebarkan artikel ini
Briefing sebelum memulai penertiban bersama team kebersihan PD Pasar

Dairi, LENSANUSANTARA.CO.ID – Padat arus mudik Nataru di Kabupaten Dairi mendatangkan banyak hal positif yang sangat dirasakan oleh masyarakat Dairi, khususnya Kecamatan Sidikalang sebagai kota Kabupaten Dairi.

Menurut pantauan Lensanusantara.co.id putaran ekonomi di Kabupaten Dairi menggeliat naik, transaksi dagang terjadi dimana mana. Sepertinya para perantau yang mudik telah menyiapkan banyak uang untuk dibelanjakan bersama keluarga yang tinggal dikampung halaman. Rumah makan, toko pakaian, toko perhiasan, tempat-tempat wisata terlihat ramai.

Example 300x600

Secara kebetulan akhir tahun tanggal 31 Desember 2022 tepat di hari Sabtu merupakan hari pekan besar dan masyarakat tumpah ruah untuk berbelanja di pajak Sidikalang atau Pasar Induk Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Jalan seputaran Pajak Sidikalang terlihat macet akibat padatnya arus kendaraan, yang diperkirakan naik hingga 150% dari biasanya.

Ditambah lagi banyak pedagang musiman menguasai hampir setengah badan jalan untuk berjualan.serta padatnya masyarakat yang ingin berbelanja.

Pedagang musiman yang muncul kebanyakan merupakan pedagang yang biasa berjualan atau melakukan transaksi dagang di pasar pasar tradisional yang tersebar di kecamatan – kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi. Bahkan ada banyak pedagang yang datang dari luar Kabupaten Dairi hingga sebagian pedagang musiman akhirnya ditampung PD Pasar Sidikalang dilahan parkir blok B.

“Ini keputusan situasional kami dari Dewan Direksi PD Pasar dengan menampung pedagang musiman memanfaatkan lahan parkir. Hal ini mengingat keadaan pasar kita yang sempit dan tidak ada tempat lain lagi yang bisa dimanfaatkan,” ujar Dirut PD Pasar Sidikalang Jhon Tony Dabutar., SH, kepada Lensanusantara.co.id. yang bermaksud untuk membantu pedagang musiman memiliki lokasi berjualan dan sekaligus juga merupakan satu pemasukan bagi PD Pasar.

Selanjutnya, Jhon Tony juga menerangkan pedagang musiman diperbolehkan menggunakan lahan parkir berjualan hingga pukul 16:00 WIB dan hal ini telah disepakati oleh PD Pasar bersama seluruh pedagang yang ditampung.

“Biarlah semua merasakan enaknya uang yang dibawa pulang sama perantau itu,” pungkasnya sambil tersenyum saat mengakhiri perbincangan dengan Lensanusantara.co.id diruangannya.

Sementara itu Kasub. Kebersihan PD Pasar, Thomson Manullang mengakui tidak menemukan halangan saat melakukan penertiban pedagang ketika waktu yang sudah disepakati bersama antara PD Pasar dan pedagang telah menunjukkan pukul 16.00 WIB.

“Waktunya kami sepakati sampai jam segitu agar kami masih punya waktu membersihkan lahan parkir tempat pedagang berjualan. Karena dispensasi ke pedagang musiman hanya hari ini dan saat natal kemarin saja. Besok lahan parkir akan difungsikan seperti biasa,” ujar Thomson saat ditanyai LENSANUSANTARA.CO.ID setelah briefing sebelum memulai penertiban bersama team kebersihan PD Pasar.

Keterangan Thomson ternyata benar, karena hampir setengah lahan parkir yang sebelumnya digunakan pedagang untuk berjualan sejak pagi telah kosong dan hanya menyisakan sampah. Namun sebagian pedagang masih bertahan dengan membantu membersihkan lokasi sekitar tempatnya berjualan sambil berharap diijinkan pihak PD Pasar berjualan 1 atau 2 jam lagi.

“Sekali setahun ramenya bisa sampe kayak gini lae, gantung kali pulang sekarang. Kalo bisa ntah sampe jam 6. Alasan PD Pasar sampe jam 4 biar mereka sempat melakukan pembersihan, kalo kita bersihkan sendiri ‘cam gini gk disuruh pigi itu ya lae’?,” ujar seorang pedagang bermarga Sinaga sambil membersihkan seputaran lokasinya berjualan dari sampah. (Mula)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.