Jeneponto, LENSANUSANTARA.CO.ID – Selasa hingga Kamis (23-25/05/2023) berlangsung kegiatan on service penguatan guru dan kepala sekolah jenjang SD dan SMP di Dinas Pendidikan Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Bertindak selaku pemantau pada kegiatan on service adalah Mohammad Hairul, M.Pd yang merupakan Kepala SMPN 1 Taman Krocok, Bondowoso, Jawa Timur. Beliau mendapat tugas dinas atas rekomendasi dari penyelenggara POP (Program Organisasi Penggerak) IGI Pusat, dan Kemdikbudristek.
Pemantauan kegiatan lebih berfokus pada praktik baik pembelajaran berbasis literasi dan numerasi di SD dan SMP, serta dampaknya terhadap raport pendidikan di sekolah sasaran.
“Tahun sebelumnya sekolah kami raport pendidikannya di bawah standart kabupaten. Setelah menjadi sasaran POP, Alhamdulillah bisa naik sangat signifikan. Dari 1,4 menjadi 2,8 khususnya untuk aspek literasi dan numerasi,” ungkap Syamsuddin Mahadi, S.Pd, M.Si.
Hal serupa juga diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jeneponto. Dalam sambutannya, H. Uskar Baso, S.H., M.Pd menyampaikan bahwa sangat menyambut baik program POP. Program yang langsung sangat terasa dampak dan manfaatnya bagi sekolah.
“Program POP IGI melakukan hal nyata dan berdampak dalam meningkatkan raport pendidikan dengan penguatan literasi dan numersi. Memang demikian program yang kami butuhkan di daerah,” ungkap Uskar Baso.
Selain sebagai pemantau di kegiatan POP, Mohammad Hairul juga merupakan Fasilitator Nasional yang turut merancang materi dan menjadi pemateri utama tentang konsep pembelajaran berbasis literasi dan numerasi (Litnum).
“Alhamdulillah apa yang kami rancang dan laksanakan mulai membuahkan hasil. Beberapa sekolah sasaran sudah menyatakan bahwa POP mampu menaikkan raport pendidikan. Hal itu karena fokus kegiatan kami berupa penguatan pembelajaran berbasis literasi dan numerasi” ungkap kepala sekolah yang sedang menempuh studi program doktoral.
“Saat ANBK melalui Survei Karakter, Survei Lingkungan Belajar, dan AKM, maka sekolah bisa berfokus pada penguatan literasi dan numerasi. Raport pendidikan adalah cerminan kondisi sekolah tentang seberapa keberpihakannya pada penguatan literasi dan numerasi,” imbuh Hairul. (*)