Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dua Desa di Kabupaten Banjarnegara, yaitu Desa Karangsalam, Kecamatan Susukan dan Desa Sigeblog, Kecamatan Banjarmangu, ditinjau oleh tim verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Awards 2023. Rombongan yang terdiri dari tim verifikasi tingkat nasional itu, dipimpin Dr. Ir. Conrad Hendrarto, M.Sc (LPLH dan SDA-Majelis Ulama Indonesia), dengan didampingi Hanugrah Wicaksono (Kemendesa), Aloysia Widyastuti, SKM, M.Kes dan Rafli SKM (Kemenkes RI).
Usai disambut langsung oleh Pj Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto di Pringgitan rumah Dinas Bupati, Conrad Hendrarto mewakili tim verivikasi mengatakan, dalam verifikasi STBM tersebut, bertujuan untuk melihat langsung keadaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Banjarnegara dalam rangka STBM Awards Tingkat Nasional 2023.
“Kami segenap tim datang ke Banjarnegara untuk melakukan tahap verifikasi lapangan, dan penilain yang juga ada dari Kementerian Kesehatan, dan lintas sektor yaitu Kemendes dan MUI. Kedatangan rombongan untuk melihat realita secara langsung di lapangan, bukan cuma dari paparan. Hal ini sangat penting, untuk mengetahui apakah seindah warna aslinya atau tidak,” ungkap Conrad Hendrarto, didepan para tamu yang hadir.
Sementara dalam sambutannya, Pj Bupati Banjarnegara menyambut positif kedatangan Tim Verifikasi STBM. Menurutnya, dua desa yang dipilih untuk dilakukan verifikasi STBM sudah siap untuk dinilai dan dilihat langsung.
“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini sebagai wujud perhatian Pemerintah Pusat atas langkah-langkah dan upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dalam implementasi STBM,” kata Pj Bupati.
Ditempat yang sama, Kepala Baperlitbang Banjarnegara, Yusuf Agung Prabowo, S.H, M.Si, didalam paparannya mengemukakan, perjuangan Banjarnegara dalam mengentaskan STBM cukup keras dan berliku. Dari semua cara yang pernah diterapkan, menurutnya paling penting adalah menyentuh kesadaran dan perasaan masyarakat.
“Misal dalam kasus jamban helikopter, itu tidak hanya berlaku bagi masyarakat kurang mampu. Masyarakat yang tergolong mampu pun masih ada yang berlaku BABS. Jadi kita perlu sentuh perasaannya dulu, yang ditembak tidak harus langsung fisik, dengan begitu dengan sendirinya akan berubah secara mandiri,” ujar Agung dalam paparannya.
Tim verifikasi selanjutnya meluncur ke Desa Karangsalam di Kecamatan Susukan dan Desa Sigeblog, Kecamatan Banjarmangu. Di Desa Karangsalam, tim dibuat kagum oleh paparan kader desa perihal perjalanan desanya dalam kegiatan STBM, terutama bisa sukses 100 persen bebas ODF atau Open Defecation Free (Buang Air Besar Sembarangan). Ibu-ibu kader desa juga mempersembahkan yel-yel dan tari bertema STBM, yang dibina langsung oleh Kades Karangsalam, Suwarto dan Camat Susukan, Suroso SSTP, M.Si.
Aksi ini pun cukup membuat kagum tim penilai, penilaian tersebut juga disaksikan jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, dan Kepala Dinkes Banjarnegara, dr Latifa Hesti Purwaningtyas beserta staf.
Terdapat 5 pilar STBM yaitu : Stop buang air besar sembarangan (ODF), Cuci tangan pakai sabun (CTPS), Pengolahan air minum dan makanan dengan benar, Pengelolaan sampah rumah tangga, Pengelolaan limbah cair rumah tangga agar tidak mencemari lingkungan.
Adapun capaian 5 (lima) pilar STBM di Kabupaten Banjarnegara tahun 2023, adalah : ODF = 100%, CTPS = 85,76%, Pengolahan air minum dan makanan = 87,82%, Pengelolaan sampah rumah tangga 59,1% dan Pengelolaan limbah cair rumah tangga 61,34%. (Gunawan)