Advertorial

Membanggakan..!! Dua Anggota DPRD Kota Malang Berikan Wawasan Kebangsaan Bagi Masyarakat Kedungkandang

×

Membanggakan..!! Dua Anggota DPRD Kota Malang Berikan Wawasan Kebangsaan Bagi Masyarakat Kedungkandang

Sebarkan artikel ini
DPRD Kota Malang
H. Lookh Mahfufz, SS, anggota komisi B DPRD Kota Malang saat menjadi Narasumber wawasan kebangsaan bagi masyarakat Kedungkandang. Rabu (15/11/2023).

Kota Malang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Anggota DPRD Kota Malang berikan materi pemantapan wawasan kebangsaan bagi masyarakat Kedungkandang. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kecamatan Kedungkandang di Hotel Savana, Kota Malang, Rabu (15/11/2023).

Wawasan kebangsaan bertema Keteladanan Penerapan Nilai- Nilai Pancasila tersebut menghadirkan dua anggota DPRD Kota Malang sebagai narasumber, yakni Suryadi, S.Pd,. M.M, dari Komisi D, dan H. Lookh Mahfudz, SS dari Komisi B.

Example 300x600

Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, Staf Ahli Pemkot Malang Bidang Ekonomi dan Keuangan M Sailendra, SH, Kasdim 0833/Kota Malang, Mayor Arm Chirul Effendi Kasat Intelkam Polresta Malang Kota Kompol Ferri Dharmawan, S.I.K

Kemudian, Camat Kecamatan Kedungkandang Drs. Fahmi Fauzan, A.Z, Anggota DPRD Kota Malang Fraksi Golkar, Suryadi, S.Pd.,M.M, Anggota DPRD kota Malang Loh Mahfud, Para Guru dari 3 Kelurahan Arjowinangun,Tlogowaru dan Wonokoyo serta Para tamu undangan lainnya.

Dalam paparannya, Suryadi menjelaskan arti dari wawasan kebangsaan yang merupakan cara pandang bangsa Indonesia dalam mengelola kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat yang dilandasi jatidiri bangsa dan kesadaran terhadap sistem nasional.

“Wawasan kebangsaan memiliki arti penting dalam mempertebal rasa kebangsaan serta meningkatkan semangat kebangsaan. Jadi wawasan kebangsaan merupakan nilai mendasar yang sudah menjadi pandangan hidup bangsa atau politik bangsa,” ujar Suryadi.

Lebih lanjut, politisi dari Partai Golkar tersebut juga menyampaikan bahwa wawasan kebangsaan bersumber dari Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan pegangan hidup bangsa Indonesia.

“Konsep kebangsaan merupakan konsep mendasar bagi bangsa Indonesia. Dalam realitanya, konsep kebangsaan Indonesia itu telah dijadikan dasar negara dan ideologi nasional yang terumus didalam Pancasila sebagaimana terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Konsep kebangsaan inilah yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain di dunia,” jelasnya.

Menurut anggota Komisi D tersebut, dalam era globalisasi ini bangsa Indonesia dihadapkan dengan berbagai tantangan. Salah satunya revolusi industri 4.0 yang merupakan penggabungan teknologi digital dan internet dengan konvensional, sehingga menjadikan internet sebagai tulang punggung dari semua informasi.

“Berkat teknologi, peradaban manusia pun mengalami perubahan yang sangat masif, dan ini mempengaruhi perilaku serta gaya hidup berbangsa dan bernegara yang pada akhirnya ikut menggeser pemaknaan nilai-nilai kebangsaan atau yang biasa kita sebut juga rasa nasionalisme,” ungkapnya

Dengan adanya kegiatan wawasan kebangsaan yang terus digelar tersebut, Suryadi berharap masyarakat semakin memahami konsep kebangsaan untuk melindungi dari masuknya paham dan ideologi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan.

“Harapannya masyarakat semakin menguatkan rasa kebangsaan, paham kebangsaan, dan semangat kebangsaan. Dari semangat kebangsaan itu, akan mengalir rasa kesetiakawanan sosial, semangat rela berkorban dan dapat menumbuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme,” harapnya.

Sementara itu, anggota komisi B DPRD Kota Malang, H. Lookh Mahfudz menyampaikan pentingnya wawasan kebangsaan bagi masyarakat agar semakin memperkuat rasa persatuan dan kesatuan.

“Nilai – nilai Pancasila memberi arah dan pedoman dalam kehidupan sehari har, kejujuran membentuk integritas persatuan menghasilkan keharmonisan sosial dan keadialan,” ujarnya.

“Dalam hal ini, menteladani serta menerapkan Pancasila dengan Kepedulian sosial berbagi dengan sesama, di masa sulit dan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan serta Toleransi menerima perbedaan dalam hidup berdampingan dengan saling menghormati,” tandasnya. (*)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.