Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Digitalisasi menjadi kebutuhan mendesak di berbagai lini. Termasuk digitalisasi pengelolaan perpustakaan sekolah sebagai bagian dari digitalisasi sekolah , digitalisasi pendidikan.
SMPN 1 Curahdami Bondowoso memiliki perpustakaan yang cukup representatif. Hal itu terbukti dengan menjadi juara 3 lomba perpustakaan sekolah pada tahun 2021.
Koleksi perpustakaan yang cukup banyak dan teradminitrasi dengan baik, membuat siswa tidak kesulitan untuk memburu buku yang ingin dibaca. Termasuk tersedianya ruang baca lesehan selain ruang baca dengan meja kursi.
Guna terus meningkatkan kualitas layanan perpustakaan, maka SMPN 1 Curahdami Bondowoso menyambut baik peluang untuk kerjsama dengan mahasiswa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember.
Pada Jumat (31/5/2024) kepala perpustakaan, pustakawan sekaligus operator administrasi perpustakaan SMPN 1 Curahdami berkesempatan untuk mendapatkan bimbingan dan pendampingan khusus dari mahasiwa UIN KHAS Jember.
“Suatu kesempatan baik bagi kami bisa mendampingi dan terus mengawal upaya digitalisasi pengelolaan dan layanan perpustakaan SMPN 1 Curahdami. Kami sekaligus bisa sedikit melakukan riset tentang beberapa program dan inovasi peningkatan literasi di sekolah”, ungkap Saifatil Kamila.
Lilik Irawati, S.Pd selaku kepala perpustakaan SMPN 1 Curahdami menyambuat baik kehadiran mahasiswa UIN KHAS Jember yang dimaksudkan untuk membantu peningkatan layanan perpustakaan yang merupakan bidang kerjanya.
“Melalui aplikasi yang disampaikan tadi, maka pengelolaan dan layanan perpustakaan sekolah bisa semakin mudah dan tertib administrasi. Kehadiran Adik-adik mahasiswa membuat saya merasa terbantu dan termudahkan”, ujar Lilik.
Kepala SMPN 1 Curahdami, Mohammad Hairul, M.Pd menanggapi positif kehadiran mahasiswa UIN KHAS Jember yang memberikan pendampingan dan pembimbingan dalam peningkatan digitalisasi perpustakaan sekolah yang dipimpinnya.
“Saya rasa ini memang sudah menjadi kebutuhan bersama. Bahwa layanan perpustakaan perlu diarahkan pada digitalisasi yang efektif. Terdatanya koleksi sumber bacaan, sirkulasi peminjaman, dan rekapitulasi data pengunjung dan pengguna layanan lainnya”, ujar Hairul.
Hairul yang merupakan instruktur nasional literasi-baca tulis dan fasilitator nasional integrasi literasi-numerasi lebih lanjut menjelaskan bahwa perpustakaan sekolah perlu menjadi area yang nyaman dan menyenangkan sehingga tidak sepi pengunjung.
