Kesehatan

Humas PKRS RSD Balung Jember Adakan Penyuluhan Kesehatan Perawatan Pasca Operasi Katarak

×

Humas PKRS RSD Balung Jember Adakan Penyuluhan Kesehatan Perawatan Pasca Operasi Katarak

Sebarkan artikel ini
Humas Ketika Melaku Penyuluhan Pada Pasien, Rabu (10/12/2024).(Foto: Badri/Lensanusantara)

Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Instalasi Humas PKRS mengadakan penyuluhan kesehatan rutin. Kali ini penyuluhan dilaksanakan di klinik mata bersama dr Fariztah Sukainah Sp.M. Materi yang disampaikan adalah terkait perawatan pasca operasi katarak, Rabu (10/12/2024).

Example 300x600

Humas RSD Balung Jember Rangga A Akananta menyatakan, Katarak adalah kondisi medis yang menjadi penyebab banyak kasus kebutaan di seluruh dunia. Sering kali katarak disebabkan karena faktor usia. Sebenarnya, apa itu katarak? Katarak sendiri berasal dari bahasa Yunani, Cataracta, yang berarti air terjun. Penyebutan air terjun ini adalah karena ketika seseorang mengalami katarak, pandangannya menjadi buram seperti melihat di balik air terjun.

“Lebih lanjut, Katarak adalah gangguan penglihatan yang disebabkan oleh keruhnya lensa mata. Kondisi yang menyebabkan penglihatan kabur ini umum terjadi akibat pertambahan usia. Katarak bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata sekaligus. Lensa mata adalah bagian mata yang transparan dan terletak di belakang pupil (bulatan hitam di tengah mata). Lensa mata berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk melalui pupil agar jatuh tepat ke retina sehingga objek bisa terlihat jelas,”menurutnya.

Katarak umumnya berkembang secara perlahan sejak seseorang berusia 4050 tahun. Awalnya, penderita mungkin tidak menyadari adanya gangguan penglihatan. Hal ini karena lensa mata masih bisa bekerja dengan cukup baik meski sudah ada sedikit katarak yang terbentuk.

Akan tetapi, seiring bertambahnya usia seseorang, katarak dapat memburuk dan memunculkan sejumlah gejala. Beberapa gejala katarak yang sering terjadi adalah:

  1. Pandangan samar dan berkabut
  2. Mata sensitif saat melihat cahaya yang menyilaukan
  3. Muncul lingkaran cahaya (halo) saat melihat sumber cahaya
  4. Kesulitan melihat dengan jelas pada malam hari
  5. Warna terlihat pudar atau tidak cerah
  6. Objek terlihat ganda
  7. Ukuran lensa kacamata yang sering berubah.

“Pengobatan katarak umumnya adalah operasi. Operasi bertujuan untuk memperbaiki fungsi penglihatan pasien katarak, termasuk kepekaan (sensitivitas) mata terhadap cahaya dan warna. Operasi juga dapat menurunkan risiko terjadinya cedera atau jatuh akibat gangguan penglihatan yang terjadi pada katarak. Dokter dapat menganjurkan tindakan operasi bila katarak sudah mengganggu aktivitas sehari-hari pasien, seperti mengemudi atau membaca,”ujarnya Rangga.

Operasi katarak dilakukan dengan mengangkat lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa tiruan. Lensa tiruan ini terbuat dari plastik atau silikon yang dapat digunakan untuk seumur hidup. Operasi katarak didahului dengan pemberian bius lokal dan bisa dilakukan tanpa rawat inap. Pasien umumnya akan mengalami rasa tidak nyaman di mata sampai beberapa hari pascaoperasi, tetapi perbaikan ketajaman penglihatan dapat langsung dirasakan segera setelah operasi.

Beberapa hal yang harus dilakukan setelah operasi katarak antara lain :

  1. Mata yang dioperasi harus memakai pelindung mata selama minimal seminggu
  2. Pemberian obat tetes mata sesuai dengan petunjuk dokter
  3. Minum obat sesuai dosis
  4. Makan cukup gizi
  5. Jaga kebersihan mata
  6. tidak mengejan sampai 8 minggu
  7. Kontrol secara teratur
    Hal yang harus dihindari antara lain :
  8. Tidak membungkukkan badan melewati pusar
  9. Tidak mengangkat benda melebihi 5kg
  10. Mata yang dioperasi tidak boleh kena air
  11. Hindari batuk, bersin, mengejan, benturan
  12. hindari menggosok area mata
  13. hindari asap rokok
  14. tidak boleh tidur telungkup atau miring ke sisi mata yang dioperasi
    “Jangan menggerakkan kepada dengan keras,”pungkasnya (Dri)
**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.