Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID — Forum DIAM kembali menghadirkan kegiatan inspiratif melalui talkshow bertema “Budaya Baca yang Terlupakan: Membangkitkan Semangat Literasi di Kalangan Mahasiswa.” 8/5/2025
Acara ini digelar di Ruang A2 Kampus dan menghadirkan Mohammad Hairul, M.Pd, seorang Instruktur Nasional Literasi Baca-Tulis serta penerima Literacy Award dari BAZNAS dan Republika.
Talkshow ini dipandu oleh Intan, mahasiswi semester 2 Prodi Manajemen Pendidikan Islam yang juga merupakan Wakil Ketua Forum DIAM. Dengan pembawaan yang lugas dan komunikatif, Intan sukses menghidupkan suasana diskusi dan menjaga alur acara tetap hangat dan menarik.
Forum DIAM, sebagai penyelenggara acara, merupakan komunitas mahasiswa lintas prodi yang bergerak di bidang pengembangan literasi, kepemimpinan, dan ruang dialog kritis di lingkungan kampus. DIAM dikenal aktif menginisiasi diskusi tematik, pelatihan menulis, hingga kampanye literasi berbasis media sosial.
Dalam pemaparannya, Hairul membuka diskusi dengan pertanyaan reflektif,
“Kapan terakhir kali teman-teman baca buku dari awal sampai akhir, bukan karena tugas kuliah, tapi karena ingin tahu isinya?”
Pertanyaan ini menjadi pemantik yang menggugah kesadaran peserta tentang makin lunturnya budaya baca di tengah dominasi media sosial dan hiburan visual. Hairul menyampaikan bahwa budaya baca yang menurun bukan hanya persoalan teknologi, tetapi juga kurangnya teladan dan kebiasaan membaca sejak dini.
“Teknologi itu netral—bisa jadi ancaman atau peluang. Kuncinya bukan pada medianya, tapi bagaimana kita menggunakannya,” tegasnya.
Talkshow ini tidak hanya menyajikan teori, tapi juga strategi praktis untuk menumbuhkan minat baca, seperti memulai dari buku yang sesuai minat, membuat jadwal baca harian, hingga memanfaatkan e-book dan audiobook.
Hairul juga merekomendasikan bacaan ringan namun bermakna, seperti Filosofi Teras karya Henry Manampiring dan Laut Bercerita karya Leila S. Chudori, sebagai langkah awal membentuk kebiasaan membaca yang menyenangkan.
Acara ini diikuti oleh lebih dari puluhan peserta, yang terdiri dari mahasiswa berbagai program studi seperti Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Agama Islam, Ekonomi Syariah, dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Antusiasme terlihat dari keterlibatan aktif peserta dalam sesi diskusi serta banyaknya pertanyaan reflektif yang diajukan.
Salah satu peserta, Sittia Yunita, mahasiswa semester 2, menyampaikan,
“Saya jadi sadar kalau kebiasaan baca saya menurun drastis. Acara ini bikin saya semangat mulai lagi, meski dari 10 menit per hari.”
Acara yang berlangsung hingga sore hari ini juga memberikan sertifikat keikutsertaan dan ruang diskusi terbuka antarpeserta, menciptakan jejaring baru antarpecinta literasi kampus.
Sebagai tindak lanjut, Forum DIAM berencana mengadakan kegiatan “Bincang Buku Bulanan”, sebuah ruang rutin untuk membedah buku ringan secara kolektif dan menyenangkan. Program ini diharapkan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menjaga konsistensi membaca serta membangun komunitas literasi yang solid dan inklusif.
Forum DIAM berharap kegiatan ini menjadi titik balik munculnya kesadaran baru akan pentingnya literasi di kalangan mahasiswa, khususnya dalam membangun daya pikir dan karakter yang unggul.