Telukkuantan, LENSANUSANTARA.CO.ID – Keberadaan Perseroan Terbatas ( PT ) Duta Palma Nusantara (DPN) yang beroperasi di Kukok Kabupaten Kuantan Singingi ( Kuansing ) Provinsi Riau bukan memberi ketenangan dan kesenangan bagi warga sekitar malah membuat warga resah dan
makin menderita.
Sering kali kebijakan yang dikeluarkan PT DPN merugikan warga sekitar. Bahkan ada kesan seperti ancaman.
Seperti surat yang dikeluarkan PT DPN baru-baru ini, dimana PT DPN mendesak warga yang memiliki lahan di seputaran Hak Guna Usaha (HGU) supaya menjualnya ke pihak PT DPN.
Bahkan pihak PT DPN memberikan deadline sampai 31 Agustus 2021.Kalau warga tidak mau menjual pihak PT DPN akan membuat parit Gajah.
Kalau lah nada surat seperti itu sama dengan ancaman. Sebab kalau betul pihak perusahaan akan membuat parit Gajah sama saja dengan membatasi dan menghalangi akses warga untuk melakukan aktivitas menuju kebun atau tempat usaha warga.
Terkait kondisi ini DPRD Kuansing tidak tinggal diam. Pada Senin (30/8) digelar hearing dengan mengundang pihak terkait, seperti BPN, sejumlah Kepala Dinas di lingkungan Pemkab. Kuansing, kepala desa dan ketua BPD yang berada di seputaran areal perusahaan, dan segenap anggota Komisi II DPRD Kuansing.
Hanya saja pihak yang sangat diharapkan hadir, yakni pihak manajemen PT DPN tidak hadir.Ketidakhadiran pihak PT DPN sangat dikesalkan para anggota dewan
Kendati pihak PT DPN tidak hadir, namun hearing itu berbuah kesepakatan, yakni DPRD dan Pemda sepakat bentuk tim.
” Hari ini (kemaren red) Kami dari Tim, yang beranggotakan BPN, Pemda, dan DPRD akan langsung turun ke PT DPN, ” ungkap Zulhendri Wakil Ketua I DPR D Kuansing kepada wartawan, usai hearing, di ruang kerjanya.
Menurut Zulhendri pihak PT DPN sangat licik dan memiliki banyak strategi untuk membungkam perjuangan warga untuk mempertahankan haknya.
“Oleh karena itu saya mengajak warga masyarakat, mari Kita kompak. Kalau Kita kompak tidak mustahil perjuangan akan berhasil. Contohnya, warga Kampar mereka berhasil merebut lahan mereka melawan DL Sitorus, “ujarnya. (suhendi)
