Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Tanggal 8 September biasa diperingati sebagai Hari Aksara Internasional (Internasional Literacy Day). Beragam kegiatan biasa diadakan terkait peningkatan literasi atau keberaksaraan.
SMPN 1 Curahdami Bondowoso mengambil spirit Hari Aksara Internasional itu sebagai momentum untuk memberikan layanan terbaik. Digelarlah pelatihan menulis aksara Jawa, Jepang, Pegon, dan Mandarin.
“Kami bekerjasama dengan pengurus Lesbumi PCNU Bondowoso dan Jember menyelenggarakan kegiatan ini. Kami punya kepedulian yang sama tentang literasi dan kebudayaan,” ungkap Mohammad Hairul, M.Pd selaku kepala SMPN 1 Curahdami.
Pelatihan dilaksanakan di empat kelas dengan pemisahan kelas aksara Jawa, Jepang, Pegon, dan Mandarin. Adapun peserta di setiap kelas dibatasi 32 siswa sesuai kapasitas ruang belajar yang ada di SMPN 1 Curahdami.
“Kami konsep kegiatan ini sebagai perpaduan antara globalisasi dan glokalisasi. Aksara Jepang dan Mandarin untuk songsong globalisasi. Aksara Jawa dan Pegon untuk glokalisasi atau pelestarian kearifan lokal,” papar Hairul yang juga merupakan Instruktur Nasional Literasi Baca-Tulis.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Dr. Drs. H. Sugiono Eksantoso, M.M, menyambut baik dan mendukung kegiatan yang diinisiasi SMPN 1 Curahdami. Menurutnya kolaborasi memang harus dijalin dengan semua pihak dalam memajukan pendidikan.
“Upaya pemajuan pendidikan memang butuh melibatkan banyak pihak. Sekolah harus proaktif mencari celah pihak-pihak yang bisa diajak kerjasama dalam mencerdaskan anak bangsa,” ungkap Sugiono Eksantoso yang akan bertindak sebagai keynote speaker.
Adapun trainer kepenulisan yang dijadwalkan hadir adalah empat orang. Dosen FKIP Universitas Jember, Dosen FIB Universitas Jember, Guru MA Atqia Bondowoso, dan Dosen Huaqiao University, China.
Pengawas Bina SMPN 1 Curahdami, Jumadi, S.Pd, M.Pd juga menyambut baik spirit yang digiatkan SMPN 1 Curahdami. Menurutnya ini adalah terobosan. Tak banyak sekolah yang mampu mengemas Hari Aksara Internasional dengan menarik dan bermanfaat.
“Saya kira SMPN 1 Curahdami telah menjadi pelopor tentang bagaimana memaknai dan memperingati hari aksara internasional yang menarik dan sangat edukatif,” ungkap Jumadi. (*)
