Taliabu, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara melalui Dinas Kesehatan telah menggelar seminar Mercusuar dengan tema, “Meraih Cinta dan Sayang Bersama Anak” saat pelaksanaan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-51 di Kota Bobong.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas peserta HKG dalam menyusun strategi dan memprogram pencegahan stunting di wilayah masing-masing daerah.
“Seminar ini adalah solusi yang dapat diimplementasikan dalam penanganan stunting, agar kita dapat mengetahui dengan jelas langkah apa saja yang harus diupayakan dalam penanganan stunting,” ucap Kuraisian Marsaoly, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Taliabu.
Lanjut Kuraisian Marsaoly bilang, para peserta harus mampu memposisikan diri sebagai role model di daerahnya dengan mengedukasikan dan mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa masalah gizi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi pada makanan dan penyakit infeksi.
“Ini merupakan masalah yang sangat kompleks, tidak semata-mata karena kurangnya asupan makanan. Di Indonesia, banyak faktor yang menjadi penyebab masalah gizi, baik secara langsung maupun tidak langsung,” ujarnya.
Sayangnya kata Kuraisia, di Maluku Utara masih banyak keluarga yang belum memiliki kesadaran atas pemenuhan gizi mulai dari ibu hamil, bayi, dan balita serta sulitnya akses terhadap layanan kesehatan.
“Yang harus kita lakukan adalah mengoptimalkan peran Posyandu serta kader Posyadu dan kader pemberdayaan masyarakat sebagai garda terdepan untuk menangani stunting yang dimulai dari fasilitas pendukung,” jelasnya.
Dikatanya lagi, Pemda Taliabu memastikan kali ini hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) mengalami penurunan prevalensi kasus stunting.
“Sehingga di 2024 mendatang, kami dapat memenuhi target nasional sebesai 14 persen, bahkan dengan target mampu mencapai 0 persen pada kasus stunting,” ujarnya. (Sunardi)