TALIABU, LENSANUSANTARA.CO.ID – Anggota Komisi IV DPR-RI Alien Mus mengaku tidak tinggal diam dalam menanggapi persoalan bangsa dan masyarakat di daerah, termasuk kesejahteraan masyarakat Petani dan nelayan di Maluku Utara.
Sebagai Wakil Rakyat Kata Alien, dirinya sadar benar bahwa kesejahteraan masyarakat petani dan nelayan merupakan tanggung jawab moral yang terus ia ingat dan terus melakukan komunikasi dan koordinasi untuk merealisasikan itu. Dan Alhamdulillah, dalam setahun sepakterjang sebagai wakil rakyat yang membidangi Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Kelautan, Kehutanan, lingkungan hidup dan bulog yang sangat bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat Maluku Utara, termasuk Masyarakat di pulau Taliabu, ia berhasil menekan angka kenaikan harga kopra dari 2.500 per Kilogram menjadi Rp 9.000 per kg.
“Alhamdulillah bidang saya di komisi IV DPR-RI itu sangat bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat Maluku Utara, terutama nelayan dan petani, jadi insya Allah saya akan terus memperjuangkan itu untuk ibu bapak semua, salah satu nya ada Harga Kopra sekarang sudah naik, itu salah satu keberhasilan peran saya di komisi IV yang berhasil menaikkan harga kopra menjadi Rp 9.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 2.500 per kg.” Ungkap Alien Mus, saat melaksanakan reses di Matahaya Coffe awal pekan kemarin.
Ketua DPD I Partai Golkar Maluku Utara itu juga menyerap aspirasi masyarakat terkait harga jual hasil petani cengkeh yang masih terbilang kecil sehingga akan menjadi tugasnya di komisi IV mewakili masyarakat petani.
Alien juga mengaku telah berhasil mendatangkan Anggaran sebesar triliunan rupiah di maluku utara dengan menjadikan maluku utara sebagai lumbung ikan Nasional. Program tersebut kata dia akan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat Petani dan nelayan.
Mato, Salah Satu Pekerja Kelapa di Desa Kawalo Kecamatan Taliabu Barat, sangat memberikan apresiasi terhadap peran Alien Mus karena telah menekan kenaikan harga Kopra. Menurut dia kenaikan harga kopra saat ini tidak hanya berdampak terhadap petani kelapa saja, melainkan juga berdampak terhadap pekerja kopra.
“Saya baru tau kalau kenaikan harga kopra sekarang ini karena intervensi komisi IV, sebagai pekerja kopra saya sangat mengapresiasi karena kenaikan harga kopra ini membuat torang yang hanya bekerja orang punya kelapa juga menjadi berpenghasilan tinggi dengan sistem bagi hasil, dulu sebelum harga naik, pendapatan kerja kopra juga kecil, sekarang lebih baik” katanya.
Informasi yang dihimpun media ini, para pedagang kopra di pulau Taliabu masih membeli dengan harga Rp 6.000 sampai Rp 6.500 per kilogram.(Sunardi).
