Pemerintahan

Sekda Banyuwangi Imbau Waspada Hepatitis Akut Misterius yang Belum Diketahui Etiologinya

×

Sekda Banyuwangi Imbau Waspada Hepatitis Akut Misterius yang Belum Diketahui Etiologinya

Sebarkan artikel ini

Banyuwangi, LENSANUSANTARA.CO.ID – Belum selesai ancaman pandemi Covid-19, kini muncul virus yang namanya hepatitis akut misterius yang menjadi ancaman bagi masyarakat di Indonesia terlebih salah satunya di Jawa Timur.

Seperti dikutip dari Nusantara News, Ketua komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Renny Pramana mengatakan pihaknya berharap seluruh masyarakat di Jatim terlebih Pemprov segera mungkin menetapkan waspada terhadap hepatitis akut misterius ini.

Example 300x600

“Setelah perkantoran buka dan aktivitas kembali normal, kami segera jadwalkan RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan dinas terkait untuk mencegah hepatitis akut misterius ini. Jangan sampai hal tersebut menjadi pandemi. Sangat miris sekali jika sampai terjadi karena yang diserang adalah anak-anak,” jelas Sundari politisi PDI Perjuangan ini saat dikonfirmasi, Kamis (5/5).

Wanita yang akrab dengan wartawan ini mengatakan jenis penyakit ini sudah dinyatakan WHO sebagai kejadian luar biasa dan tentunya di Jakarta di RSCM 3 dugaan kasus sudah menyerang disana.

“Sudah ada 170 kasus di 12 negara dan bulan April 2022 ini sehingga sudah saatnya harus diumumkan waspada untuk di Jatim. Jangan sampai kita lengah atas penyakit berbahaya ini,” jelasnya.

Sementara untuk wilayah Banyuwangi terkini, Sekda Banyuwangi mengeluarkan Surat Edaran
No. 440/6891/429.112/2022 tentang kewaspadaan Hepatitis Akut Misterius yang belum diketahui jelas etiologinya

Dengan status Kejadian luar biasa (KLB) Virus penyakit hepatitis akut yang kini masih menjadi virus misterius itu rata-rata menyerang anak-anak.

Oleh sebab itu, Pemkab Banyuwangi menerbitkan surat edaran agar masyakarat Ujung pulau jawa (Banyuwangi) lebih waspada dan tetap menjaga kesehatan seperti halnya menghadapi Covid-19, menjaga jarak mencuci tangan dan pakai masker. serta jagan terlalu cemas dalam menghadapi virus penyakit tersebut dan tetap tenang.

“Bila ada anggota keluarga atau warga yang menunjukkan gejala-gejala yang patut dicurigai, agar segera dibawa ke Fasilitas Layanan Kesehatan terdekat,” tuturnya Mujiono Sekda Banyuwangi dalam SE

lebih lanjut himbauannya menyampaikan. “Jika tidak memakai air mengalir untuk mencuci alat makan dan minum agar menggunakan alas kertas minyak) atau tempat makanan dan minuman sekali pakai (disposable),” terangnya.

Seluruh camat dan kepala desa maupun lurah diperintahkan turut memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat serta
menyebarluaskan upaya pencegahan melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.

Selanjutnya, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, dan Puskesmas agar melakukan promosi
kesehatan, memantau dan melaporkan di Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon
(SKDR).

“Laksanakan penanganan serta penyelidikan epidemiologi (PE) secara cepat dan tepat untuk setiap kasus yang terjadi,” tegas Mujiono.

Sedangkan ciri dari hepatitis akut ini gejala awal yang banyak terjadi di kasus tersebut yang harus diwaspadai pada anak adalah keluhan gangguan pencernaan. Sebagian anak yang mengalami hepatitis misterius ini awalnya mengeluh diare, sakit perut, mual, dan muntah.

Gejala yang lebih berat seperti pembekuan darah dan juga penurunan kesadaran. Meski belum ditemukan penyebabnya, ada langkah pencegahan yang bisa dilakukan karena virus ini diduga menular melalui saluran napas dan saluran cerna. Untuk menjaga saluran napas bisa dilakukan seperti protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yakni dengan mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak. (Dhofir)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.